Sejarah 31 Agustus: Mengenang Putri Diana di Mata Publik
Diana Frances Spencer atau yang kita kenal sebagai Putri Diana dari Wales adalahistri pertama dari putra mahkota kerajaan Inggris yaitu Pangeran Charles yang juga anak sulung Ratu Elizabeth II, pewaris takhta kerajaan Britania Raya dan 15 negara persemakmuran. Putri Diana adalah ibu dari Duke of Cambridge, Pangeran William dan Duke of Sussex, Pangeran Harry.
Hari ini, bertepatan 25 tahun kepergian Putri Diana akibat dari kecelakaan tragis di sebuah terowongan tepatnya di bawah place de l\'Alma pusat kota Paris, Prancis. Kecelakaan terjadi tepat pada 31 Agustus 1997, dini hari.
Kecelakaan itu terjadi ketika sopir dari Putri Diana yaitu Henri Paul kehilangan kendali atas mobil Mercedes-Benz W140. Mobil bertabrakan dengan sebuah kolom di tengah terowongan.
Putri Diana menghembuskan nafas terakhir setelah sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara rekannya, Dodi Al-Fayed dan sopirnya Henri Paul dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Kisah Putri Diana memang penuh kontroversi di zamannya, tapi kematiannya telah membawa banyak perubahan terutama bagi keluarga kerajaan Inggris.
Mengenal lebih dalam tentang keistimewaan putri Diana, dia adalah seorang guru TK yang lugu dan pemalu sebelum menjadi seorang putri kerajaan Inggris. Lalu bertransformasi menjadi selebriti glamor yang memberikan penghiburan kepada pasien AIDS dan berkampanye untuk menghapuskan ranjau darat. Namun tragisnya, kehidupannya berakhir di usia 36 tahun dalam kecelakaan.
Putri Diana adalah salah satu orang paling terkenal di dunia setelah Ratu Elizabeth II. Namun kemudian kematiannya mengubah banyak hal di Inggris. Salah satunya, Putri Diana mampu menjembatani kesenjangan antara tradisi kaku Inggris selama berabad-abad kini menjadi negara multikultural baru di era internet.
Saat kepergian Putri Diana, curahan kesedihan dari publik sangat melimpah dan mendatangi kediamannya di Istana Kensington. Putri Diana dimakamkan di Althorp House, rumah masa kecilnya di Northamptonshire.
Para warga menangisi kepergian orang yang bahkan belum pernah ditemui secara langsung semasa hidupnya. Kejadian ini memaksa bangsawan lain untuk mengakui keberadaan putri Diana yang telah menyentuh hati masyarakat dengan cara yang belum pernah terpikirkan oleh House of Windsor .
Pelajaran dari kepergian Putri Diana mengajarkan para bangsawan termasuk Pangeran William dan Pangeran Harry untuk menjadi lebih informal dan mudah didekati oleh masyarakat. Sebagai contoh saat konser mewah perayaan inti dari Platinum Jubilee bulan Juni lalu sebagai perayaan 70 tahun Ratu Elizabeth di atas takhta.
Perayaan yang dimeriahkan dengan adanya band rock dan penyanyi opera, kemudian ada penari dan laser yang melukis gambar corgis di langit.
Sebagai anggota keluarga aristocrat Spencer, Diana dikenal publik setelah berkencan dengan Pangeran Charles. Putri Diana meninggalkan sekolah di usia 16 tahun dan menghabiskan waktunya di sekolah terakhir di pegunungan Alpen Swiss seraya bekerja sebagai pengasuh dan guru pra sekolah saat tinggal di London.
Sampai di satu titik, Putri Diana menjadi ikon gaya internasional saat dia berjalan menyusuri lorong Katedral St.Paul dengan berbalut gaun pengantin panjang yang diselimuti renda berwarna putih, tepatnya pada hari pernikahannya yaitu 29 Juli 1981.
Sejak saat itu, reporter dan fotografer mengikuti Putri Diana ke mana pun dia pergi. Putri Diana membenci hal itu. Namun dia menyadari bahwa media adalah alat yang bisa digunakan untuk menarik perhatian dan mengubah persepsi publik.
Dampak itu terlihat saat Putri Diana membuka bangsal khusus pertama di Inggris untuk pasien AIDS pada 9 April 1987.
Dalam pembukaan selalu ada momen untuk memotong pita dan biasanya akan dilakukan oleh keluarga kerajaan. Namun Putri Diana justru mengulurkan tangan dan mengambil tangan seorang pasien muda untuk menunjukkan pada publik bahwa virus HIV/AIDS tidak ditularkan melalui sentuhan.
Kemudian momen tersebut dapat diabadikan dalam berbagai figura foto dan tersebar ke seluruh dunia membantu memerangi ketakutan, meluruskan kesalahan informasi dan stigma seputar epidemi HIV/AIDS.
Satu dekade kemudian, Putri Diana sudah lebih paham tentang media. 7 bulan sebelum kepergiannya, Putri Diana mengenakan pelindung dan jaket anti peluru dan berjalan menyusuri jalan setapak yang dibersihkan dari ladang ranjau di daerah Angola sebagai bentuk promosi terhadap pekerjaan The Halo Trust.
The Halo Trust adalah sebuah kelompok yang didedikasikan untuk menghilangkan ranjau dari bekas zona perang. Putri Diana yang cerdik mengetahui bahwa fotografer belum banyak mendapatkan bidikan gambar, lalu dia berbalik dan mengulangi berjalan di ladang ranjau.
Gambar-gambar Putri Diana menarik perhatian Internasional pada kampanye untuk membersihkan dunia dari ranjau setelah perang berakhir. Kemudian sebuah perjanjian yang melarang ranjau darat telah ditandatangani oleh 164 negara.
Namun ketenaran itu harus dibayar mahal. Pernikahannya hancur dan Putri Diana menyalahkan pada perselingkuhan antara Pangeran Charles dan Camila Parker Bowles. Putri Diana berjuang dengan bulimia dan mengaku pernah sempat mencoba bunuh diri.
Karena rasa cinta pada Putri Diana begitu besar, sebuah peringatan untuk Putri Diana dibuka di Hyde Park oleh Ratu Elizabeth pada 6 Juli 2004. Air mancur dibangun untuk mencerminkan kehidupan Putri Diana.
Memorial itu melambangkan kualitas dan keterbukaan Putri Diana. Ada tiga jembatan yang dapat disebrangi dan langsung menuju jantung air mancur.
BINT#3

