Restoran Ini Sediakan Info Jejak Karbon di Menunya, Tertarik Coba Makanan Tanpa 'Dosa?'

Restoran Ini Sediakan Info Jejak Karbon di Menunya, Tertarik Coba Makanan Tanpa 'Dosa?'

Travel | BuddyKu | Jum'at, 12 Agustus 2022 - 05:11
share

Emisi karbon harus betul-betul menjadi perhatian umat manusia seiring meningkatnya upaya menghindari dampak perubahan iklim yang sangat berbahaya.

Emisi ini menjadi dosa bersama karena timbul akibat aktivitas individu, peristiwa, organisasi, atau produk.

Karena itulah sebuah restoran yang terletak di barat daya Inggris turut menyajikan informasi mengenai jejak karbon yang terkandung di setiap menunya.

Restoran itu bernama The Canteen yang beberapa menunya seperti beetroot and carrot pakora with yoghurt bertanggung jawab atas 16 gram emisi CO2.

Ada pula menu terung dengan saus miso dan harissa dengan tabbouleh dan roti panggang Zaatar menghasilkan 675 gram karbon dioksida.

Menu di restoran tersebut juga mencatat perbandingan dengan hidangan yang tidak mereka sajikan, yaitu burger daging sapi yang diproduksi di Inggris yang menghasilkan emisi 10 kali lipat dibandingkan olahan alternatifnya.

Restoran pertama peduli jejak karbon

The Canteen pada Juli menjadi restoran pertama yang setuju untuk menyajikan informasi jejak karbon pada menu yang mereka sajikan di bawah kampanye yang dipelopori oleh Viva!, sebuah badan amal kampanye vegan di Inggris.

Manajer restoran The Canteen Liam Stock menyebut langkah tersebut sebagai cara untuk melihat dan memahami tindakan yang telah dilakukan manusia terkait krisis iklim.

Mengenai apakah jejak karbon mempengaruhi pilihan pesanan para pengunjung, hal tersebut masih perlu untuk ditilik kembali.

Namun demikian, Stock mengatakan inovasi menu restorannya telah memicu minat dan dukungan.

"Di Inggris jika Anda memiliki restoran besar, menjadi kewajiban bagi Anda untuk menyediakan informasi mengenai kalori di menu. Tapi banyak orang mengatakan mereka lebih tertarik pada jejak karbon, ucap Stock, seperti dikutip dari AFP, Jumat (12/8/2022).

Stock juga menjelaskan hidangan di restorannya akan menghasilkan jejak karbon rendah karena sebagian besar bahannya bersumber dari dalam negeri.

Sementara itu, manajer kampanye di Viva! Laura Hellwig mengatakan angka jejak karbon harus menjadi kewajiban yang disediakan oleh pihak restoran.

Dia berpendapat bahwa kebanyakan orang akan benar-benar memilih sesuatu yang baik untuk planet ini apabila dihadapkan dengan perbandingan antara jejak karbon dari makanan berbasis daging dan hidangan vegan.

"Kita berada dalam keadaan darurat iklim dan konsumen harus dapat membuat pilihan yang tepat," kata aktivis itu.

Adapun untuk menghitung jejak karbon pada makanan, The Canteen mengirimkan resep dan sumber bahan yang mereka gunakan ke perusahaan khusus bernama MyEmissions.

Perusahaan itu dapat menghitung dampak karbon yang dihasilkan dengan mempertimbangkan aspek pertanian, pemrosesan, pengangkutan, hingga pengemasan.

Jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas bisnis dan konsumen semakin mendapat sorotan ketika banyak negara berjuang untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius dan untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050.

Menurut pemerintah Inggris, rata-rata orang Inggris meninggalkan jejak karbon tahunan lebih dari 10 ton.

Inggris sendiri telah menetapkan tujuan ambisius untuk mengurangi emisi karbon sebesar 78 persen pada 2035, dibandingkan dengan tingkat emisi di tahun 1990, untuk memenuhi komitmen perubahan iklim internasionalnya.

Artikel Menarik Lainnya

Topik Menarik