Candi Unik dengan Lubang di Tengahnya, Benarkah Dulunya Tempat Bakar Mayat?
Pembakaran mayat adalah ritual pemakaman yang sering dilakukan oleh umat Hindu atau Budha, namun benarkah dulu pembakaran mayat dilakukan di sebuah candi?
Candi Brahu yang ada di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, dipercaya digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja di era Mataram Kuno. Lebih tepatnya di bagian tengah candi yang berlubang.
Namun cerita rakyat lain juga mengatakan bahwa jenazah tidak dibakar di situ melainkan dibakar di tempat lain, lalu abu jenazah dibawa ke Brahu untuk disucikan sebelum akhirnya dilarung.
Namun sayangnya saat diteliti ulang tidak ditemukan adanya bukti otentik kalau Candi Brahu pernah menjadi tempat pembakaran mayat. Cerita ini diperkuat dengan bukti nama tempat ini bra berarti brawijaya atau raja & hu berarti abu yang berarti Brahu = abu raja
Namun ada pula yang menyebut bahwa nama Brahu tercipta ketikacandi ditemukan, ditemukan pula plakat atau prasati karangan Mpu sindok yang dibuat sekitar 939 Masehi. Prasasti tersebut menyebut nama tempat ini warahu yang berarti tempat suci, sehingga terciptalah nama Brahu.
Candi ini adalah candi Budha, didukung dengan penemuan arca-arca Budha saat pertama kali digali, berbeda dengan candi Borobudur yang memiliki relief, candi ini tidak memiliki relief karena bahan dasarnya batu bata yang lebih sulit untuk dibuat relief.
Diperkirakan bangunan ini berdiri pada abad ke-15, diresmikan pada tahun 1995 oleh Wardiman Joyonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu
Sejumlah pendapat mengatakan bahwa Candi Brahu lebih tua dibanding candi-candi lain yang ada di sekitar Trowulan, bahkan lebih tua dari Kerajaan Majapahit.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini .



