Icip Kenyalnya Rujak Batu-Batu Khas Bali yang Tak Biasa, Dinikmati dengan Kuah Pindang
TANJUNG BENOA, celebrities.id - Menikmati rujak dengan sambal petis dari gula Jawa atau garam dan cabai bubuk sudah lazim. Namun, pernahkan menyicip rujak dengan kuah pindang?
Eits.. tunggu dulu. Jangan terkecoh dengan namanya. Meski nama rujak dan identik dengan panganan buah-buahan atau sayur berbumbu, tetapi rujak batu-batu sangat berbeda. Pasalnya, rujak batu-batu tidak menggunakan bahan dari sayur maupun buah-buahan melainkan kerang laut atau keong.
Ya, Anda tidak salah dengar. Rujak unik ini bisa Celeb Hitz temukan di kawasan Teuku Umar, Denpasar, Bali. Rujak batu-batu memang panganan khas dari Desa Tanjung Benoa.
Bagi wisatawan yang mampir di sekitaran Tanjung Benoa, tentu akan mudah menemukan kerang di tepian pantai yang bentuknya mirip batu. Kerang itulah yang dijadikan bahan membuat rujak batu-batu.
"Batu-batu ini dari kerang laut yang dipecah, biasa dicari di kedalaman. Tapi sekarang sudah ada supplier," kata Wayan Arya, selaku pemilik warung.
Dari bahan saja sudah berbeda, tentunya cita rasa yang ditawarkan pun sangat tak biasa dari lazimnya makanan bernama rujak. Rasa gurih dan kenyal adalah yang dominan akan terasa. Pasalnya, tekstur kerang memang kenyal.
Sementara kuah pindang yang disajikan untuk rujak batu-batu menjadikan sajian ini terasa gurih dan segar. Kuah pindang sendiri dibuat dari rebusan ikan laut yang dibumbui pedas dengan tambahan cuka. Sehingga, akan memberikan rasa segar dan pedas yang menggugah selera.
"Rujak batu-batu ini memang best seller di sini, khas Tanjung Benoa. Konon katanya, ini untuk stamina. Rasanya gurih, kenyal, dan taste-nya bisa ditermia masyarakat. Kita juga sudah olah supaya tidak amis," tutur Wayan.
"Enak, menambah stamina tubuh. Rasanya juga enak karena kenyal, dan segar," kata Masita, salah satu pengunjung.
Harga untuk satu porsi rujak batu-batu pun cukup terjangkau. Anda hanya perlu membayar Rp7 ribu saja untuk menikmati kelezatan rujak batu-batu.

