Indonesia Dinilai Perlu Tanggapi Kunjungan Pelosi ke Taiwan, Ini Alasannya

Indonesia Dinilai Perlu Tanggapi Kunjungan Pelosi ke Taiwan, Ini Alasannya

Travel | BuddyKu | Rabu, 3 Agustus 2022 - 13:43
share

JAKARTA, iNews.id Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri RI, dinilai perlu membuat pernyataan resmi yang menyayangkan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof Hikmahanto Juwana, melihat ada alasan penting di balik hal tersebut.

Karena cepat atau lambat Indonesia akan terdampak oleh ketegangan antara AS dan China, kata Hikmahanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Pelosi akhirnya mengunjungi Taiwan dan tiba di pulau itu pada Selasa (2/8/2022) malam. Padahal, Presiden China Xi Jin Ping telah memberi peringatan kepada Presiden AS Joe Biden terkait kunjungan tersebut.

Menurut Hikmahanto, kunjungan Pelosi itu sudah dapat dipastikan akan memperuncing ketegangan antara China-AS. Situasi tersebut pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas keamanan kawasan.

Indonesia menyayangkan kunjungan tersebut karena tiga alasan, ujarnya.

Pertama, Amerika Serikat tidak henti-hentinya melakukan provokasi di sejumlah kawasan dan terakhir di Eropa saat menyambut keinginan Ukraina untuk menjadi anggota baru NATO. Hikmahanto mengatakan, provokasi tersebut memunculkan kekhawatiran Rusia hingga negara itu melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.

Kedua, AS melakukan kebijakan luar negeri standar ganda, kata akademikus yang juga rektor Universitas Jenderal Achmad Yani itu.

Di satu sisi, AS mengecam langkah Rusia yang mengakui Luhantsk dan Donetsk, yang memisahkan diri dari Ukraina. Namun, di sisi lain, Washington DC seolah mendukung Taiwan untuk memisahkan diri dari China dengan kunjungan Pelosi ke Taipei. Padahal, AS telah sepakat dengan kebijakan Satu China yang diterapkan Beijing.

Terakhir, kunjungan Pelosi dapat bisa mendorong China bersekutu dengan Rusia untuk melawan kebijakan luar negeri AS yang provokatif. Konsekuensinya, keamanan dunia akan terpengaruh. Bahkan perang di Ukraina akan berlangsung lebih lama lagi, termasuk penderitaan rakyat Ukraina, kata Hikmahanto.

Topik Menarik