Legenda Gunung Merapi Terbentuk dari Pertempuran Empu Sakti Melawan para Dewa

Legenda Gunung Merapi Terbentuk dari Pertempuran Empu Sakti Melawan para Dewa

Travel | BuddyKu | Selasa, 2 Agustus 2022 - 05:27
share

JAKARTA Gunung yang tinggi dan bekawah kerap menimbulkan kesan seram dan angker. Lebih lagi, jika gunung tersebut mengeluarkan asap dan memuntahkan material panas, menimbulkan ketakutan bagi warga yang tinggal di sekitar.

Yang menarik, warga yang tinggal di sekitar gunung berapi selalu punya cerita tentang gunung tersebut. Entah itu cerita tentang asal-usul nama gunung pun tentang terbentuknya gunung tersebut. Ada kisah legenda, juga ada kisah yang bersifat mitstis.

Terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, secara administratif lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Sejak tahun 2004, kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Mengenai letaknya yang berada di tengah Pulau Jawa, ternyata ada ceritanya, yang konon punya kaitansangat erat dengan laut selatan Jawa.

Menurut cerita legenda yang berkembang di masyarakat dan diceritakan turun-temurun, di lokasi tempat Gunung Merapi tersebut, pada jaman dahulu kala merupakan sebuah kawasan hutan. Di hutan yang luas itu, hiduplah dua orang empu pembuat keris. Kedua empu yaitu Empu Rama dan Empu Pamadi sangat sakti.

Mereka selalu menyalakan tungku perapian dan membuat keris tanpa bantuan alat-alat lain alias mengandalkan tangan kosong untuk menempa besi panas hingga menjadi keris. Sementara itu, di sebelah selatan hutan tersebut, tepat di daerah pantai menjulang sebuah gunung bernama Gunung Jamurdipa.

Menurut kisah legenda, keberadaan Gunung Jamurdipa di pinggir Pulau Jawa itu mbuat pulau ini miring. Suatu hari, Batara Narada dan Dewa Penyarikan datang menyelidiki keberadaan Gunung Jamurdipa. Utusan khayangan itu mengamati dari atas langit. Setelah mengamati keadaan Gunung Jamurdipa, Batara Narada dan Dewa Penyarikan kembali ke kayangan.

Batara Narada dan Dewa Panyarikan melaporkan bahwa keberadaan Gunung Jamurdipa telah menyebabkan Pulau Jawa miring ke arah selatan. Solusinya, Gunung Jamurdipa harus segera dipindahkan ke tengah, tepatnya di hutan tempat kedua empu pembuat keris. Pemindahan ini untuk mencegah agar Pulau Jawa tidak tenggelam.

Mendengar usulan ini, Batara Guru memerintahkan Batara Narada dan Bewa Panyarikan untuk datang ke daerah utara dan berdiskusi dengan kedua empu tersebut. Empu Rama dan Empu Pamadi yang sedang melihat hasil pahatan kerisnya, terkejut melihat kedatangan Batara Narada dan Dewa Panyarikan ke tempat tinggalnya.

Mendengar laporan tersebut, Batara Guru memerintahkan Batara Narada dan Dewa Panyarikan untuk memindahkan Gunung Jamurpadi ke hutan tersebut meskipun kedua empu sakti itu menolak.

Atas perintah itu, Batara Narada dan Dewa Panyarikan membawa Gunung Jamurdipa terbang dari selatan ke utara. Empu Rama dan Empu Pamadi terkejut melihat sebuah benda besar terbang di atas mereka. Gunung Jamurdipa lalu dilepaskan dan jatuh menimpa kedua empu tersebut.

Gunung Jamurdipa lantas bertengger di tengah Pulau Jawa. Namun di puncak gunung, keluar asap putih yang ternyata berasal dari tungku perapian kedua empu. Sejak itu Gunung Jamurdipa lebih dikenal dengan nama Gunung Merapi.

Masyarakat di sekitar Gunung Merapi tidak hanya mengetahui legendanya. Mereka meyakini begitu banyak hal-hal mistis ada di sana. Bahkan ada beberapa tempat, jika berada di sana, harus mengikuti aturan yang berlaku. Antara lain, pengunjung tidak boleh menebang pohon sembarangan, mengambil rumput, hingga merusak benda-benda yang ada di kawasan tersebut.

Selain itu, selama berada di kawasan Gunung Merapi, tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor dan maksiat. Jika melanggar, maka biasanya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Masyarakat setempat percaya bahwa kawasan ini dijaga oleh makhluk halus yang bernama Nyai Gadung Melati, pemimpin pasukan Keraton Merapi. Tugas Nyai Gadung adalah melindungi lingkungan serta hewan ternak yang ada di kawasannya. Nyai Gadung Melati seringkali menampakkan diri dalam mimipi penduduk sekitar. Jika Nyai muncul dalam mimpi, itu pertanda akan terjadi erupsi dalam waktu dekat.

(don)

Topik Menarik