Keraton Yogyakarta Tiadakan Tradisi Mubeng Beteng Malam 1 Suro

Keraton Yogyakarta Tiadakan Tradisi Mubeng Beteng Malam 1 Suro

Travel | BuddyKu | Jum'at, 29 Juli 2022 - 19:05
share

YOGYAKARTA, iNews.id - Keraton Yogyakarta meniadakan Hajad Kawula Dalem Lampah Budaya Tapa Bisu Mubeng Beteng pada malam 1 Suro. Keraton hanya menyelenggarakan doa bersama dan Macapat di dalam Keraton untuk menyambut malam pergantian tahun.

Tidak adanya tradisi ini, telah diunggah melalui akun facebook Kraton Jogja dan Instagram @kratonjogja. Unggahan ini banyak mendapatkan momentar dari warganet.

Dalam informasi di akun tersebut tertulis Sahabat, kami informasikan bahwa dalam rangka memperingati Tahun Baru Jawa 1 Sura Ehe 1956 atau 1 Muharam 1444 H, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta akan melaksanakan doa bersama dan macapatan di selasar Kagungan Dalem Bangsal Pancaniti, Kompleks Pelataran Kamandungan Lor (Keben), Keraton Yogyakarta, Jumat (29/07) malam.

Agenda ini diikuti oleh undangan secara terbatas dengan protokol kesehatan yang berlaku. Adapun untuk Hajad Kawula Dalem Lampah Budaya Tapa Bisu Mubeng Beteng belum dapat dilaksanakan pada kesempatan ini.

Diinformasikan bahwa tanggal 1-3 Agustus 2022, Pagelaran serta Kedhaton tutup untuk wisata karena adanya upacara Siraman Pusaka dan agenda ini tertutup untuk publik.

Semoga kesehatan dan keberkahan senantiasa mengiringi kita semua di tahun yang akan datang. Salam rahayu! tulis mereka.

Postingan tersebut lantas mendapat beragam komentar dari para warganet. Sebagian besar dari mereka mempertanyakan langkah Keraton yang meniadakan Tapa Bisu Mubeng Beteng tersebut.

Wes arep ilang jawaneee iki wes tak bedek sok sekaten tidak di glarr wes jawane ilang tenan, tulis pemilik akun Mbah Petrok Kantong Bolong

Pemilik akun Sutiadi Setyodiharjo menimpali Kamangka Pura Mangkungaran taksih badh ngglar Kirab Pusaka Dalm.

Seperti pemilik akun Sholihin Kawulo Alit menulis Lestarikan budaya, Rawat Tradisi dan Jaga NKRI. Nusantara milik kita bersama.

Namun nampaknya tradisi Tapa Bisu Mubeng Beteng tetap akan dilaksanakan oleh sebagian orang. Termasuk para peserta sarasehan budaya dan juga Angkringan Bhineka yang digelar di Dalem Benawan, kediaman dari Cucu Sri Sultan HB VIII, Gusti Kukuh Hestrianing.

Malam 1 Suro ini, sedianya Komunitas Cepuri Art akan menggelar sarasehan budaya dan Angkringan Bhineka yang membahas tentang Filosofi Tradisi Tapa Bisu Mubeng Beteng Dalam Persepektif Milenial dengan pembicara budayawan Kraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat.

Sarasehan itu juga akan menghadirkan Kabinda DIY, Brigjend Andry Wibowo, yang akan membahas tema Kebudayaan Sebagai Benteng Persatuan Dan Kesatuan NKRI. Selain itu juga akan ada penandatanganan Pakta Integritas Damai Itu Istimewa, yang diisi dengan berbagai pertunjukkan seni dan diakhiri dengan Mubeng Beteng.

Lelaki yang akrab dipanggil Gusti Aning ini mengakui jika tetap akan ada acara Mubeng Beteng. Kemungkinan ada kelompok masyarakat peserta sarasehan yang akan menyelenggarakannya. Karena menurutnya hanya pihak Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat yang meniadakan kegiatan tersebut, tetapi masyarakat boleh menyelenggarakannya.

Namung Kraton ingkang boten ngawontenaken, masyarakat tetap diperkenankan dengan prokes (Hanya Keraton yang tidak menyelenggarakan. Masyarakat tetap diperkenankan dengan Prokes), jawab Gusti Aning.