Puasa Asyura: Niat, Doa dan Amalan Sunnah

Puasa Asyura: Niat, Doa dan Amalan Sunnah

Travel | BuddyKu | Jum'at, 29 Juli 2022 - 06:20
share

JAKARTA, iNews.id - Jelang Tahun Baru Islam 1444 H, niat puasa Asyura yang patut untuk diketahui atau diingat kembali. Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram.

Karena hukumnya sunnah, seorang muslim yang mengerjakannya akan mendapatkan pahala, tetapi tidak akan mendapatkan dosa jika tidak mengerjakannya. Namun, puasa ini dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki berbagai keutamaan.

Rasulullah SAW bersabda:

Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam. (HR Muslim).

Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan keistimewaan dan keutamaan puasa Asyura. Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam bersabda:

Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu. (HR. Muslim).

Praktik dalam mengerjakan puasa Asyura sama dengan puasa yang lain di dalam Islam. Seseorang akan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari sebelum terbit fajar hingga terbenamnya matahari di tanggal 10 Muharram.

Dilansir iNews.id dari laman NU, Kamis (28/7/2022), berikut ini adalah niat puasa Asyura, doa, dan amalan sunnah yang dikerjakan pada hari istimewa tersebut.

Bacaan Niat Puasa Asyura

1. Niat puasa Asyura di malam hari

Adapun niat puasa Asyura yang dilafalkan di malam hari atau sebelum terbit fajar di tanggal 10 Muharram adalah sebagai berikut.

Nawaitu shauma ghadin an adai sunnati asyura lillahi taala.

Artinya: Aku niat berpuasa \'Asyura esok hari sunnah karena Allah Ta\'ala.

2. Niat puasa Asyura di pagi hari


Karena puasa Asyura adalah puasa sunnah, maka bacaan niatnya dapat dilafalkan di pagi hari, asalkan orang tersebut belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa dari waktu masuk terbit fajar.

Berikut ini adalah bacaan niat puasa Asyura di pagi hari atau setelah terbit fajar.

Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai sunnati asyura lillahi taala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura pada hari ini karena Allah SWT.

Doa Hari Asyura

Pada 10 Muharram, dianjurkan untuk membaca doa hari Asyura. Doa ini mengandung banyak keutamaan antara lain tidak akan mati hati seseorang pada tahun tersebut.

Berikut ini adalah doa hari Asyura dari Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal Ala Syarhil Manhaj, Juz II: 348.













Subnallhi mil-al mzani wa muntahal ilmi wa mablaghar ridl wa adadan niami wa zinatal arsyi
Walamdulillhi mil-al mizani wa muntahal ilmi wa mablaghar ridl wa adadan niami wa zinatal arsyi
Lailahaillallhu mil-al mizani wa muntahal ilmi wa mablaghar ridl wa adadan niami wa zinatal arsyi
Allhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal ilmi wa mablaghar ridha wa adadan niami wa zinatal arsyi
L haula wa l quwwata ill billhi mil-al mzni wa muntahal ilmi wa mablaghar ridl wa adadan niami wa zinatal arsyi
L malja-a wa l manj minallhi ill ilaih
Subanallhi adadasy syafi wal watri wa adada kalimatillhit tmmti
Alamdulillhi adadasy syafi wal watri wa adada kalimatillhit tmmti
L ilha illallh adadasy syafi wal watri wa adada kalimatillhit tmmti
Allhu akbar adadasy syafi wal watri wa adada kalimtillhit tmmti
L haula wa l quwwata ill billhi adadasy syafi wal watri wa adada kalimatillhit tmmti
Hasbunallhu wa nimal wakl nimal maul wa niman nashr
Wa shallallhu al sayyidin muammadin wa al lihi wa shabihi wa sallama tasliman katsira(n)

Artinya:

Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan \'arsy. Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan \'arsy. Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan \'arsy. Allah Maha Besar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan \'arsy. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan \'arsy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya. Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.

Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Allah Maha Besar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.
Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah. (Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal Ala Syarhil Manhaj, Juz II: 348).

Amalan Sunnah di Hari Asyura

Penulis kitab itu, Abu Bakar Al-Bakri (w. 1310 H) mengutip nazham yang disusun anonim (tanpa nama pengarang) berkaitan dengan amalan di bulan Muharram itu yaitu:

....

Puasalah, Shalatlah, Silaturrahim-lah, mandilah (sunnah) kepala anak yatim usaplah, bersedekahlah dan pakailah celak mata.

.. ....

Luaskan belanja, potonglah kuku, kunjungi ulama, tengoklah orang sakit, bacalah surat Ikhlas 1000 kali.

Berkaitan dengan Bulan Muharram yang di mana ada Hari Asyura di dlaamnya, disebutkan bahwa bulan tersebut adalah bulan mulia, Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.. (QS. At-Taubah: 36).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzulqa\'dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Oleh karena itu, ia juga dinamakan Syahrullah Asham, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang itu.

Demikian ulasan mengenai puasa Asyura lengkap dengan niat, doa, dan amalan sunnah di hari istimewa tersebut. Wallahualam bisawab