Ingin Tiket Pesawat Turun, NTB Usulkan Ada Relaksasi Bagi Maskapai

Ingin Tiket Pesawat Turun, NTB Usulkan Ada Relaksasi Bagi Maskapai

Travel | BuddyKu | Rabu, 27 Juli 2022 - 16:42
share

MATARAM -Pelaku pariwisata NTB berharap pemerintah dapat memberikan relaksasi kepada maskapai penerbangan. Sebagai dampak atas kenaikan harga tiket pesawat yang berimbas pada kunjungan wisatawan ke dalam daerah.

Kami telah melakukan meeting bersama pihak airline, Angkasa Pura. Kami meminta pemerintah memberikan relaksasi kepada maskapai penerbangan, kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) NTB Wolini kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).

Wolini menjelaskan, usulan relaksasi ini berdasarkan pertimbangan beberapa hal. Antara lain, kenaikan harga tiket pesawat disebabkan karena harga bahan bakar pesawat atau Avtur naik secara signifikan.

Kemudian, biaya operasional pesawat rata-rata menggunakan dollar Amerika atau USD, dimana pada saat ini mencapai Rp 15 ribu per USD sehingga berimbas pada meningkatnya pengeluaran.

Naiknya pajak untuk pembelian spare part pesawat, hingga naiknya harga rental pesawat akibat dari kenaikan dollar, katanya. Kendala lainnya adalah peraturan baru untuk penumpang pesawat yang di haruskan booster, tambah Wolini.

Tak hanya itu, waktu operasional Bandara Lombok yang hanya 9 jam dari pukul 08.00-17.00 Wita disebabkan waktu pendaratan dan keberangkatan pesawat dari dan menuju bandara juga hanya sampai pukul 17.00 Wita. Mengingat Angkasa Pura akan menanggung biaya operasional yang lebih besar apabila melebihi pukul 17.00 Wita.

Sedangkan pesawat tidak ada yang beroperasi setelah jam tersebut (17.00), ucap Wolini.

Dari persoalan ini, kata dia, beberapa maskapai penerbangan akhirnya hanya mengoperasikan pesawat di daerah-daerah berpotensial. Yang berdampak pada berkurangnya jumlah pesawat dan kunjungan wisatawan ke NTB.

Sebab itu, pelaku pariwisata menganggap perlu dan meminta pemerintah dapat memberikan relaksasi kepada maskapai. Relaksasi yang dimaksud berupa pemberian harga yang sama terhadap Avtur untuk pesawat yang terbang ke Indonesia bagian Timur, Provinsi NTB pada khususnya. Serta pemberian subsidi berupa marketing fund dan keringanan pajak untuk pembelian spare part pesawat.

PHRI berharap, ada reaksi cepat dari pemerintah untuk mengatasi harga tiket yang semakin tinggi ini. Terlebih akan ada 14 event nasional dan internasional digelar di NTB.

Wolini menambahkan, saat ini maskapai Lion Air sedang mengajukan tambahan waktu pengoperasian Bandara Lombok sampai dengan pukul 20.00 Wita. Mengingat akan ada tambahan penerbangan dari Jakarta dan Yogyakarta 1 Agustus mendatang.

Perlu adanya sinergitas semua stakeholder untuk hearing bersama dengan DPRD tentang bagaimana mengatasi kenaikan harga tiket, katanya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata NTB Lalu Hasbulwadi menambahkan, Pemprov NTB sedang tahap pembicaraan dan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Bagaimana agar penambahan jumlah direct flight ini bisa menjadi solusi jangka pendek, menengah dan panjang. Agar nantinya harga tiket pesawat ini kembali normal dan sesuai dengan harga standar.

Namun perlu diingat, penambahan direct flight tak semudah membalikan telapak tangan. Sebab masih harus melihat perkembangan jumlah wisatawan yang akan datang ke NTB. Sehingga, penambahan direct flight nantinya dilakukan bertahap dan proporsional.

Penambahan flight tetap membaca segmen pasar karena mempertimbangkan yang didapatkan oleh negara atau daerah tujuan wisata. Kalau enggak ada (untung) kan tidak bisa. Harapannya tahun ini ada, yang ditambahkan, terangnya.

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah pun telah bersurat kepada Menteri Perhubungan RI dan Menteri ESDM RI terkait relaksasi penerbangan rute tujuan Lombok, Praya. Yang menyebutkan, pariwisata NTB saat ini baru mengalami peningkatan kunjungan wisatawan akibat pandemi Covid-19.

Namun, kondisinya kini terkendala mahalnya harga tiket pesawat. Khususnya rute penerbangan tujuan Lombok, Praya. Kenaikan dipicu oleh naiknya harga Avtur serta kenaikan kurs dollar Amerika.

Sehingga diharapkan adanya relaksasi kepada maskapai penerbangan dan berdampak pada penurunan harga tiket pesawat, pungkasnya. (ewi/r10)

Topik Menarik