Bus Pariwisata Masuk Jurang 20 Meter di Rajapolah Tasikmalaya Sulit Dievakuasi, Ini Penyebabnya

Bus Pariwisata Masuk Jurang 20 Meter di Rajapolah Tasikmalaya Sulit Dievakuasi, Ini Penyebabnya

Travel | BuddyKu | Sabtu, 25 Juni 2022 - 10:44
share

TASIKMALAYA, iNews.id - Petugas Satlantas Polres Tasikmalaya kesulitan untuk mengevakuasi bus pariwisata yang masuk jurang di Jalan Raya Bandung, Kampung Cireundeu, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022). Penyebabnya, sebagian badan bus terendam air sungai di dasar jurang yang curam.

Sampai saat ini, petugas Polres Tasikmalaya Kota masih terus berusaha melakukan evakuasi menggunakan mobil derek. Proses evakuasi cukup sulit karena sebagian badan bus pariwisata masih terndam air sungai di dasar jurang.

Iptu Sony Alamsyah menyatakan, korban tewas tiga orang, satu perempuan dan dua laki-laki. Sampai saat ini, petugas Polres Tasikmalaya Kota masih terus melakukan pencarian korban karena separuh badan bus terendam air sungai. Semua korban sudah dievakuasi. Mereka dibawa ke Puskesmas Rajapolah, Jamanis, dan RSUD dr Soekardjo, kata Pelaksana tugas (plt) Kasatlantas Polres Tasikmalaya Kota Iptu Sony Alamsyah.

Diketahui, bus pariwisata berpelat nomor polisi B 7701 TGA nahas itu membawa 60 orang penumpang rombongan guru, anak, dan keluarga SDN Sayang Jatinangor, Kebupaten Sumedang. Mereka berangkat tengah malam menuju Pangandaran.

Rencananya, mereka hendak berwisata. Namun saat tiba di lokasi kejadian, Jalan Raya Rajapolah, bus menabrak pohon besar di kiri jalan. Setelah itu, bus masuk jurang sedalam 20 meter. Peristiwa kecelakaan ini diduga akibat sopir mengantuk.

Akibat kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya itu, tiga orang tewas dan 34 luka-luka. Selain guru, sejumlah anak-anak dari keluarga guru juga mengalami luka luka. Saat ini, para korban luka masih menjalani perawatan di Puskesmas Rajapolah dan Jamanis. Sedangkan korban meninggal dunia dibawa ke kamar mayat RSUD dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Pas kejadian jam 1 (01.00 WIB). Saya kebangun jam 00.30 WIB. Saya lihat, (sopir) bawa mobilnya (bus) bener-bener kencang. Saya sedikit tidur, pas mau tidur lagi, terasa banget jatuhnya. Badan kerasa ada air sampai setengah badan karena posisi saya ada dibelakang. terus cari keluarga yang yang bisa diselamatkan. keluar lewat kaca yang bolong dibantu warga, kata Erika Pratiwi, guru SDN Sayang.

Erika Pratiwi menyatakan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Hampir semua penumpang sedang tertidur lelap. Suasana sangat gelap karena bus masuk ke dalam jurang. Rombongan sekolah mau wisata ke Pangandaran. Kami berangkat dari Jatinangor, kurang lebih 60 orang, terdiri dari keluarga besar guru saja, ujar Erika. ASEP JUHARIYONO

Topik Menarik