Jemaah Haji Indonesia Berpotensi Pulang Bawa Virus Omicron Terbaru BA.4 dan BA.5, Apa Solusinya?

Jemaah Haji Indonesia Berpotensi Pulang Bawa Virus Omicron Terbaru BA.4 dan BA.5, Apa Solusinya?

Travel | BuddyKu | Jum'at, 24 Juni 2022 - 08:57
share

JAKARTA, celebrities.id - Dibukanya kembali akses ibadah Haji di Tanah Suci menimbulkan resiko kenaikan kasus Covid-19, khususnya subvarian Omicron terbaru yakni BA.4 dan BA.5. Terlebih, ada kekhawatiran jemaah dari berbagai negara ada yang tidak ketat protokol kesehatan dan ini membahayakan jemaah lain.

Terlebih jika jemaah tersebut berasal dari negara dengan kasus BA.4 dan BA.5 tinggi. Kelengahan jemaah haji dalam memakai masker misalnya, itu akan memberi dampak nyata bagi jemaah lain.

Risiko ini coba di-capture DR.dr. M. Athoillah Isfandiari, M.Kes, Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga, bahwa ketidakpatuhan jemaah haji dari berbagai negara akan memicu potensi jemaah Haji Indonesia kembali ke Tanah Air bawa oleh-oleh BA.4 dan BA.5.

"Sebanyak 4 juta orang berkumpul di satu tempat yang sama, mungkin banyak yang tidak pakai masker, ini memicu risiko penyebaran BA.4 dan BA.5. Alhasil, jemaah Haji Indonesia bisa saja membawa oleh-oleh BA.4 dan BA.5 setelah menjalankan ibadah haji," katanya di Webinar PB IDI, Kamis (23/6/2022).

Adanya risiko ini menurut dr Athoillah, bisa ditekan potensinya oleh pemerintah Indonesia, khususnya petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di pintu kedatangan jamaah haji. Ada dua rekomendasi yang ditawarkan PB IDI untuk menekan risiko tersebut.

Pertama adalah meningkatkan pengawasan surveilans dilihat dari gejala klinis jemaah haji. Artinya, ketika gejala tidak muncul, tidak terlihat gejala, maka bisa dilakukan karantina 3 hari bagi jemaah haji.

"Itu seperti prosedur karantina di era Omicron saat puncaknya terjadi. Nah, setelah 3 hari karantina dan jemaah haji tidak menunjukkan gejala klinis Covid-19, mereka baru dipersilahkan kembali ke daerah asal," ucap dr Athoillah.

Rekomendasi kedua adalah jika jemaah haji setibanya di Indonesia memperlihatkan gejala Covid-19, maka segera lakukan tes PCR.

"Ada bagusnya lagi dilakukan whole genom sequencing (WGS)," tuturnya.

"Dua cara itu menurut kami bisa membendung penyebaran BA.4 dan BA.5 di Indonesia," kata dr Athoillah.

Topik Menarik