Mengenal Desa Wisata Aeng Tong-Tong Sumenep, Warisan UNESCO yang Miliki Keris Terbanyak di Dunia

Mengenal Desa Wisata Aeng Tong-Tong Sumenep, Warisan UNESCO yang Miliki Keris Terbanyak di Dunia

Travel | BuddyKu | Kamis, 23 Juni 2022 - 12:17
share

SURABAYA, celebrities.id - Warisan budaya Indonesia terutama di Jawa Timur, satu per satu semakin diakui dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNESCO secara resmi menetapkan keris sebagai salah satu benda pusaka warisan dunia kategori non-bendawi pada 2005.

Kemudian tahun 2014, Kabupaten Sumenep diakui oleh UNESCO sebagai daerah yang memiliki Mpu (pembuat benda pusaka) terbanyak di dunia dan sebagian besar ada di Desa Aeng Tong-Tong. Tahun ini juga masuk dalam nominasi 50 anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) Kemenparekraf yang akan dimumkan pemenangnya di akhir tahun 2022.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap desa ini dapat terpilih menjadi desa ADWI terbaik di Indonesia karena keteguhannya menjaga budaya leluhur melalui ketrampilan khusus membuat keris sebagai Mpu.

"Kita patut bangga atas pencapaian yang telah dilakukan. Sehingga keberadaan Desa Aeng Tong-Tong ini bisa membuat Sumenep diakui UNESCO sebagai daerah dengan penghasil keris terbanyak di dunia serta Mpu terbanyak di dunia," kata Khofifah Indar Parawansa, Kamis (22/6/2022).

Desa Aeng Tong-Tong terkenal dengan sebutan Kampung Keris. Desa Aeng Tong-Tong adalah desa yang menjadi rumah bagi 640 Mpu (sebutan bagi perajin keris) di Sumenep. Dan Kualitas mereka bahkan sudah diakui dunia. Desa Wisata Keris Aeng Tong-Tong masuk proses penilaian pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022 yang digelar Kemenparekraf. Setelah sebelumnya masuk di 500 besar, 300 besar, 100 besar, sekarang terpilih 50 besar.

Saat ini, tinggal menunggu penentuan sebagai pemenang untuk kategori. Diantaranya kategori Daya Tarik Wisata, Homestay, toilet, souvenir, kelembagaan, CHSE, serta Digital dan Konten. Dimana, seperti tahun sebelumnya masing-masing kategori diambil 5 pemenang yaitu juara 1,2,3 dan Harapan 1 dan 2.

"Kita berdoa nanti bulan Desember 2022 saat pemilihan ADWI, Desa Wisata Keris Aeng Tong-Tong ini akan dipilih oleh Kemenparekraf dan bisa menjadi juara tingkat nasional," tutur Khofifah.

Khofifah sendiri terus menggencarkan promosi Desa Wisata Keris melalui peningkatan fasilitas. Sehingga Desa Wisata Keris menjadi ikon baru desa wisata di Kabupaten Sumenep. Terutama berkat filosofi sejarah yang menjadi modal unggulan keberadaan Kampung Keris agar bisa semakin mendunia nantinya.

"Saya ingin memberikan support karena desa ini memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Ditambah kekayaan budaya adiluhung, dan filosofi nilai sejarah dari kerajaan-kerajaan yang ada di Sumenep," ujarnya.

Khofifah menuturkan dilihat dari nilai sejarah dan filosofi yang ada, keris menjadi bagian dari heritage serta kearifan budaya yang memiliki nilai budaya tinggi. Pada dasarnya keris bukan senjata tajam, melainkan sebuah pusaka yang menjadi warisan budaya bangsa.

Sehingga dia menaruh harapan besar agar jangan sampai nanti masyarakat yang mengkoleksi keris diartikan sebagai kolektor benda tajam atau senjata. Perspektif ini membutuhkan penjelasan khusus mengingat regulasi sajam memberikan restriksi tertentu. "Jadi keris lebih tepat sebagai sebuah pusaka warisan budaya dan ini menjadi bagian dari pelestarian budaya bangsa yang ternyata, Mpu terbanyak di dunia ada di Kabupaten Sumenep Jawa Timur," ucapnya.

Dalam rangka menggencarkan promosi menjadi Desa Wisata, Khofifah akan menugaskan Disbudpar Jatim bersama para Mpu untuk membuat desa keris ini lebih dikenal dan mudah diakses oleh wisatawan.

"Kita berharap para Mpu bisa mengidentifikasi nilai yang harus dikuatkan untuk menjadikan Desa Wisata Keris ini menjadi besar," tuturnya.

Sebagai informasi, Desa Aeng Tong-tong sendiri memiliki galeri khusus keris yang menjadi ruang untuk menampilkan produk-produk keris. Di sana juga ditampilkan keris dari para leluhur yang telah berusia 300 tahun. Galeri ini juga diperuntukkan sebagai tempat berkumpulnya para empu, kolektor, hingga pemerhati keris.

Selain itu, ada ritual pencucian keris dan ziarah kubur kepada leluhur Mpu yang disebut dengan Penjamasan Keris. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pesta rakyat yang menampilkan kesenian tradisional seperti saronen dan macopat.

Salah seorang pembuat keris, Mpu Ika menjelaskan bahwa, ada prosesi pembuatan keris dari awal hingga akhir pembuatan. Bahkan, sebelum pembuatan, beberapa keris harus dipastikan tanggal pembuatannya. Serta harus memberikan nilai estetika sekaligus pesan yang ada di dalam keris itu sendiri.

"Kami akan terus berkarya dan menjadikan Desa Wisata Keris ini semakin banyak diminati masyarakat Indonesia dan dunia sebagai sejarah dan warisan asli Indonesia," tuturnya.

Topik Menarik