3 Negara Produsen Tekstil Terbesar di Dunia, China Tiada Tanding

3 Negara Produsen Tekstil Terbesar di Dunia, China Tiada Tanding

Travel | BuddyKu | Sabtu, 11 Juni 2022 - 13:52
share

JAKARTA China sebagai negara industri dengan penduduk terbanyak di dunia hingga kini masih menjadi produsen tekstil terbesar di dunia.

Meski ada pasang surutnya, industri tekstil menjadi industri yang tidak lekang waktu dan tidak pernah gagal total karena bagaimanapun tekstil merupakan kebutuhan primer manusia.

Laporan terbaru dari Grand View Research Inc menyebut, pasar tekstil global diperkirakan akan mencapai USD1.420,3 miliar pada 2030.

Pertumbuhan pasar antara lain didorong oleh meningkatnya level awareness konsumen dan tren di industri fashion yang berubah dengan cepat.

Pada tahun 2021, Asia Pasifik muncul sebagai pasar regional terbesar karena kehadiran negara-negara penghasil bahan baku yang besar seperti China, India, Australia, dan Jepang.

Terkait industri tekstil di dunia, China sejak lama telah menjadi global leader dan menguasai lebih dari 50% produksi tekstil dunia pada 2014.

Berikut ini tiga negara yang menjadi produsen tekstil terbesar di dunia merujuk data tahun 2020, dirangkum SINDOnews dari laman BizVibe dan Statista:

1. China China adalah produsen tekstil terbesar di dunia dengan output mencapai 52,2% dari produksi tekstil global tahun 2019.

Dengan pertumbuhan pesat selama dua dekade terakhir, industri tekstil China telah menjadi salah satu pilar utama perekonomian Negeri Tirai Bambu.

Skala bisnis tekstil membuat mereka ekonomis. Biaya rendah dan ketersediaan tenaga kerja yang besar, berkurangnya hambatan perdagangan, serta pasokan bahan yang kuat, merupakan sederet keunggulan kompetitif yang ditawarkan negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu.

Terkait pasokan bahan, pada tahun 2017 saja China memproduksi sekitar 79 miliar meter kain dan 5,99 juta metrik ton kapas pada 2017/2018.

Jika dilihat secara bulanan, data Statista terbaru menyebut, pada April 2022 sekitar 3,23 miliar meter kain pakaian diproduksi di China. Volume produksi tekstil bulanan secara konsisten di atas tiga miliar meter.

Adapun beberapa perusahaan manufaktur tekstil terbesar di China di antaranya Jiangsu Hengli Group, Shangtex Holding Co Ltd, Lu Thai Textile Co Ltd, dan Huafu Top Dyed Melange Yarn Co Ltd.

Selain menjadi produsen terbesar, China juga merajai ekspor tekstil. Industri tekstil dan sandang menjadi industri penopang ekspor China sejak diberlakukannya kebijakan pintu terbuka dan reformasi ekonomi pada 1979.

Menurut analisis data IKAR, hingga 2019, China merupakan pengekspor produk tekstil dan sandang terbesar di dunia dengan sekitar 24.000 perusahaan yang bergerak di industri tersebut. Ekspor tekstil dan pakaian porsinya lebih dari 20% dari total ekspor China.

Antara tahun 2013 dan 2017, China menggenggam 40% dari ekspor tekstil, pakaian jadi, dan kulit global. Angka ini meningkat 14% dibandingkan satu dekade sebelumnya.

Pada 2018, ekspor tekstil dari Negeri Panda bernilai hampir USD119 miliar. Pada 2019, China menyumbang lebih dari 39% dari ekspor tekstil dunia, diikuti oleh Uni Eropa dan India.

Mengutip data Statista, pada tahun 2020 China menduduki peringkat teratas eksportir tekstil global dengan nilai sekitar USD154 miliar. Angka ekspor China ini hampir 43,5% dari total pasar ekspor tekstil di seluruh dunia.

2. India India adalah produsen tekstil terbesar kedua di dunia dalam hal volume produksi, dengan pangsa 6,9% dari produksi tekstil global tahun 2019.

Industri tekstil India nilainya diperkirakan mencapai USD250 miliar pada 2019. Menurut laporan IBEF, industri tekstil Negara Bollywood menyumbang 7% dari output industri pada 2018/2019. Ini berkontribusi 2% terhadap PDB India dan mempekerjakan lebih dari 45 juta orang pada 2018/2019. Sektor ini juga berkontribusi 15% terhadap pendapatan ekspor India pada 2018/2019.

Beberapa perusahaan manufaktur tekstil terbesar di Negara Anak Benua antara lain Arvind Ltd, Vardhman Textiles Ltd, Welspun India Ltd, Raymond Ltd dan Trident Ltd.

Industri tekstil India secara umum diklasifikasikan menjadi dua segmen. Pertama, sektor yang tidak terorganisir terdiri dari handloom, kerajinan tangan, dan serikultur, yang dioperasikan dalam skala kecil dengan mempraktikkan alat dan metode tradisional.

Kedua, industri yang terorganisir yang menerapkan mesin dan teknik modern dengan skala ekonomi. Negara Barata telah menggunakan teknologi intensif untuk produksi massal produk tekstil seperti pemintalan, pertenunan, pemrosesan, dan pakaian jadi.

3. Amerika Serikat Amerika Serikat (AS) menempati peringkat ketiga dalam daftar negara produsen tekstil terbesar di dunia, dengan output 5,3% dari produksi tekstil global tahun 2019.

Berkat produktivitas, fleksibilitas, dan inovasinya, AS terus menjadi salah satu produsen tekstil terbesar di dunia. Negara adidaya ini merupakan produsen dan pengekspor bahan baku tekstil yang kompetitif secara global, mulai dari kain, benang, pakaian, perabotan rumah tangga, dan produk tekstil lainnya.

Mengutip data US National Council of Textile Organizations (NCTO), nilai total pengiriman serat dan filamen, tekstil, serta pakaian jadi buatan AS berjumlah sekitar USD76,8 miliar pada tahun 2018, naik dari USD73 miliar dalam output pada tahun 2017.

Kekuatan tekstil AS terutama pada kain non-tenunan, kain khusus dan industri, tekstil medis dan baju pelindung. Selain itu, Negeri Paman Sam secara teknis sangat maju di sektor tekstil dan pakaian yang membuat perusahaan tertarik berinvestasi di pasar tekstil AS.

Beberapa perusahaan manufaktur tekstil terbesar di AS di antaranya TJX Companies, VF Corporation, L Brands Inc, Abercrombie & Fitch Co.

(ind)