Semua BUMN Harus Tiru! Batasi Impor, Bio Farma Buka Kesempatan Produk Dalam Negeri Pasok Bahan Baku Farmasi

Semua BUMN Harus Tiru! Batasi Impor, Bio Farma Buka Kesempatan Produk Dalam Negeri Pasok Bahan Baku Farmasi

Travel | koran-jakarta.com | Sabtu, 4 Juni 2022 - 13:00
share

PT Bio Farma (Persero) berkomitmen membatasi impor bahan baku produk farmasi. Sebagai gantinya, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi tersebut akan membuka kesempatan bagi produk dalam negeri (PDN) untuk memasok kebutuhan sektor tersebut.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Operasi Bio Farma, A. Rahman Roestan, pada acara Business Matching atau Temu Bisnis Tahap III hari kedua yang bertajuk "Peran Rantai Pasok dalam Negeri untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)" di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Selasa (31/5).

BUMN juga akan membentuk tim, khususnya di holding farmasi. Upaya pembatasan impor bahan baku farmasi oleh Bio Farma berawal pada 2019 ketika BUMN sebagai induk perusahaan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) BUMN Nomor 8 Tahun 2019 terkait penggunaan produk dalam negeri, monitoring dan referensi harga. Walau demikian, Rahman menuturkan tata cara perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) akan mengacu pada ketentuan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

"Namun tata cara perhitungan untuk TKDN tetap mengacu kepada ketentuan dari Kementerian Perindustrian," ujar Rahman, seperti yang termuat dalam keterangan tertulis Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

TKDN sendiri merupakan besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa dan gabungan barang dan jasa. Adapun produk-produk yang digunakan untuk holding BUMN farmasi mencangkup pada proses perencanaan, spesifikasi, penggunaan, evaluasi TKDN, kontrak persyaratan TKDN sampai ke pelaksanaan monitoring. Rahman juga menuturkan bahwa hal tersebut telah membuahkan hasil. Indikasi itu terlihat dari jumlah bahan baku impor menurun menjadi 83 persen pada tahun ini, dari yang semula berada di angka 95 persen pada 2021.

"Tentunya akan terus kita turunkan untuk produk-produk yang menggunakan bahan impor," ujarnya.

Selain perihal bahan baku, produk dalam negeri juga mengalami peningkatan dalam hal penjualan. Rahman menuturkan pembelian produk dalam negeri pun mengalami peningkatan sebesar 30 persen. Dirinya juga optimis penjualan produk Indonesia akan mencapai 56 persen pada 2022.

"Kita yakin di tahun-tahun berikutnya akan terus meningkat," terang Rahman.

Pada kesempatan yang sama, Rahman juga mengungkapkan setidaknya 19 dari 24 vaksin produksi Bio Farma yang telah mendapatkan sertifikasi memiliki kandungan TKDN mencapai dan bahkan melebihi angka 40 persen. Tak hanya itu, produk vaksin buatan dalam negeri juga menurut Rahman sudah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin tersebut juga tidak hanya digunakan oleh masyarakat Indonesia, melainkan sudah digunakan di lebih 150 negara, terutama negara berkembang. Bahkan 52 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga sudah menggunakan vaksin buatan Indonesia.

"70 persen vaksin Polio yang beredar di dunia di supply dari Indonesia," ujar Rahman.

Topik Menarik