Cara Budidaya Cacing Sutra untuk Pemula, Bisa Jadi Bisnis yang Menjanjikan

Cara Budidaya Cacing Sutra untuk Pemula, Bisa Jadi Bisnis yang Menjanjikan

Travel | BuddyKu | Senin, 23 Mei 2022 - 12:39
share

JAKARTA, celebrities.id - Cara budidaya cacing sutra untuk pemula bisa menjadi referensi bagi Anda yang ingin memulai usaha ini. Sebab, budidaya cacing sutra termasuk salah satu bisnis yang menjanjikan.

Cacing sutra digolongkan sebagai hewan hermaprodit, yang mana berkembang biakannya melalui telur dengan proses pembuahan secara eksternal. Telur-telur yang sudah dibuahi oleh pejantan nantinya akan mengalami proses pembelahan menjadi dua sebelum akhirnya menetas.

Cacing sutra terbilang mudah dibudidayakan serta tak membutuhkan lahan dan modal yang besar. Permintaan akan cacing sutra pun kian meningkat di pasaran, mengingat pakan cacing sutra ini mengandung banyak sekali gizi bagi pertumbuhan ikan.

Tentunya hal ini berbanding terbalik dengan stok alam yang tidak dapat diandalkan. Selain itu jika cacing sutra berada di alam terus-menerus diambil, maka akan mengganggu ekosistem alam itu sendiri.

Dalam upaya peternakan, cacing sutra biasanya dimanfaatkan sebagai pakan alami pada ikan air tawar, belut, lele, cupang, lobster, ayam, dan hewan peliharaan. Tingginya permintaan terhadap cacing sutra menjadikannya potensial untuk dilakukan budidaya baik untuk peternakan sendiri sebagai pakan maupun digunakan untuk penjualan.

Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id, Senin (23/5/2022) telah merangkum cara budidaya cacing sutra untuk pemula, sebagai berikut.

Cara Budidaya Cacing Sutra untuk Pemula

1. Siapkan Kolam yang Memadai

Perlu diperhatikan kondisi dan tempat kolam, jangan terlalu panas dan jangan terkena sinar matahari secara langsung. Kebutuhan sinar matahari hanya kisaran 30%. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, diantaranya:

a. Pertama, tanah digali sedalam 5-10 cm.
b. Kemudian buat kubangan lumpur dengan ukuran 1x2m
c. Buatlah saluran air dengan 2 lubang sebagai keluar dan masuk air.
d. Plastik/terpal dipasang dengan ukuran 1x2m panjang sesuai kebutuhan.
e. Lahan tempat kolam terpal tidak perlu terlalu luas, sesuaikan saja dengan tempat yang ada di sekitar rumah.
f. Jika kolam sudah dipasang terpal, semprotlah menggunakan air.
g. Biarkan kolam kering sendiri dengan bantuan sinar matahari.
h. Jika sudah kering, kolam sudah siap dipakai untuk membudidayakan cacing.

Untuk pengisian airnya sendiri tidak boleh sembarangan. Demi kelangsungan tumbuh kembang cacing, kamu perlu memperhatikan kualitas air yang akan dipakai di kolam. Hal pertama yang harus diingat, air kolam harus memakai air bagus yang mengalir. Adapun parameter airnya meliputi suhu pada kisaran 24-27 derajat Celcius dan Ph airnya antara 6-7. Dengan begitu, cacing bisa berkembang dengan baik di kolam.

2. Pilih Benih Cacing Sutra Berkualitas

Ada beberapa langkah yang bisa kamu perhatikan dalam memilih benih, diantaranya:

a. Pertama, kamu bisa membeli benih cacing sutra di toko ikan hias atau pasar hewan. Kamu bisa juga mencarinya di ladang atau sawah.
b. Pilihlah benih yang berkualitas.
c. Pisahkan gumpalan dari cacing sutra lainnya, lalu pindahkan ke wadah yang telah diisi air.
d. Simpanlah benih dalam wadah berisi air tersebut selama dua hingga tiga hari.
e. Pastikanlah jumlah air dalam wadah itu sedikit dan selalu bersih.
f. Pastikan kadar oksigen dalam air cukup.
g. Jika dirasa kurang, pasanglah aerator untuk menambah oksigen dalam air.

3. Buat Media Budidaya Cacing Sutra dengan Tepat

Tahap ini merupakan bagian yang penting karena sangat mempengaruhi pertumbuhan cacing budidaya kamu. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, diantaranya:

a. Pertama, siapkan lumpur sawah yang sudah steril dari banyak sampah. Hal ini bertujuan untuk menghindari banyaknya bibit penyakit di lumpur.
b. Masukkan lumpur sawah ke dalam kolam. Sesuaikan jumlahnya dengan besaran kolam. Paling tidak ketinggiannya mencapai 10 cm.
c. Setelahnya, siapkan pupuk kandang di dalam bak. Untuk jumlahnya bisa dikira-kira, paling tidak sekitar 3 kg. Jangan lupa campur pupuk dengan nutrisi tambahan agar lebih lembut.
d. Jika sudah tercampur rata, masukkan ke kolam terpal yang tadi sudah diisi dengan lumpur.
e. Aliri kolam dengan air bersih sampai semua media cacing terkena air.
f. Setelahnya, diamkan kolam kurang lebih 3 hari supaya kualitas pupuk dan lumpur lebih baik untuk bibit cacing. Setelah 3 hari, kolam pun siap diberi benih cacing sutra.

4. Tebar Bibit Cacing Sutra

Sebelum melakukan penebaran bibit cacing sutra, pastikan kamu mendapatkan bibit cacing sutra dari pihak pembibitan cacing sutra yang tersertifikasi atau berpengalaman, seperti BPBAT, pengumpul cacing sutra berpengalaman atau lainnya.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan saat menebar bibit cacing sutra, diantaranya:

a. Pertama, matikan alat filter kolam untuk menghentikan proses resirkulasi air.
b. Lakukan aklimatisasi selama beberapa saat, untuk menyesuaikan suhu air agar cacing sutra tidak stress.
c. Letakkan plastik berisi bibit cacing sutra ke permukaan air kolam.
d. Diamkan selama 30 menit-1 jam.
e. Buka kantong plastik berisi bibit cacing sutra, kemudian buang airnya.
f. Timbang dengan cepat berat bibit cacing sutra untuk menyesuaikan kapasitas pada
g. Tebar dan lepaskan bibit cacing sutra ke kolam pada kedalaman 1-2 cm.
h. Padat tebar yang disarankan adalah 75 gram/m2.

Setelah proses tebar bibit cacing sutra tersebut, kamu tidak perlu memberikan makanan apapun kedalam kolam. Sebab, bibit cacing sutra sudah mendapatkan makanan dari media cacing sutra yang dibuat dari pupuk kandang dan GDM Black BOS.

5. Perhatikan Makanan Cacing Sutra

Kamu juga harus memberi makan sama seperti halnya jika memelihara hewan. Untuk makanan cacing sutra berbeda, butuh bahan ataupun komponen khusus yang harus diberikan. Agar cacing sutra dapat ternutrisi dengan baik maka kamu harus menyediakan bahan-bahan organik dan akan lebih baik jika itu sudah difermentasikan.

Berikut merupakan beberapa langkah yang bisa dilakukan, diantaranya:

a. Pertama, untuk bahan organik yang difermentasikan merupakan bahan organik yang sudah memiliki tekstur lembek dan mudah hancur. Ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada bahan organik yang sangat dibutuhkan oleh cacing sutra.
b. Kamu juga bisa memberikan ampas tahu untuk makanan cacing sutra, ampas tahu memiliki banyak sekali protein serta jamur yang sangat baik untuk nutrisi cacing sutra dan pastikan bahwa ampas tahu sudah difermentasi dan memiliki tekstur yang lembek.
c. Kamu juga bisa menambahkan tepung ikan yang mudah di dapatkan di pasaran dan harganya juga lebih murah serta lebih praktis.
d. Makanan fermentasi ini dapat diberikan hingga budidaya cacing sutra sudah memasuki usia 10 hingga 12 hari setelah pemindahan berlangsung. Agar cacing sutra kamu melimpah ketika dipanen, kamu bisa menambahkan kotoran ayam yang sudah difermentasi terlebih dahulu dan makanan tambahan seperti sawi yang juga sudah dihancurkan dan difermentasi terlebih dahulu.

6. Jaga Perawatan Cacing Sutra

Hal terpenting yang harus dilakukan pada tahap ini adalah menjaga kenyamanan cacing supaya tidak stres. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, diantaranya:

a. Pemeliharaan pertama dengan menjaga sistem resirkulasi air pada kolam. Sebab hal paling krusial untuk budidaya cacing sutra merupakan kondisi airnya. Kamu harus selalu memastikan air kolam mengandung DO kurang lebih 1,61 ppm.
b. Pastikan pula suhu airnya tetap 24-27 derajat celcius, tidak lebih atau kurang. Adapun resirkulasi air kolam ini sangat penting untuk menjaga kualitas air. Selain bermanfaat untuk menjaga kualitas air, resirkulasi ini juga berguna untuk tetap menjaga kandungan O2 dan CO2 pada air kolam.

7. Panen Cacing Sutra dengan Benar

Konsep dari memanen cacing sutra adalah mengurangi koloni pada cacing sutra yakni jika bagian atas pada cacing sutra diambil atau dipangkas maka bagian bawah dari bagian koloni cacing akan berkembang biak lagi. Perlu diketahui pula bahwa dalam satu wadah nampan media dapat menghasilkan kurang lebih sekitar 100 hingga 150 ml cacing sutra.

Cacing sutra pada umumnya sudah dapat dipanen ketika sudah memasuki usia sekitar 70 hingga 75 hari setelah pemindahan pada media budidaya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, diantaranya:

a. Pertama, sediakanlah kain berwarna gelap, usahakan kain dapat menutupi setiap nampan media budidaya.
b. Usahakan nampan benar benar tertutup, apabila kamu tidak memiliki kain maka taruhlah media budidaya pada tempat yang sangat gelap.
c. Biarkan media tertutup selama kurang lebih 5 hingga 6 jam dan perhatikan setelah tutup dibuka.
d. Kumpulkan menggunakan sendok ataupun jaring ikan berukuran kecil dan pindahkan.

Topik Menarik