Kabar Buruk Bagi Putin! Artileri Howitzer yang Dipasok AS ke Ukraina Terbukti Sangat Efektif Melawan Rusia

Kabar Buruk Bagi Putin! Artileri Howitzer yang Dipasok AS ke Ukraina Terbukti Sangat Efektif Melawan Rusia

Travel | koran-jakarta.com | Sabtu, 21 Mei 2022 - 12:15
share

Pejabat senior Departemen Pertahanan pada konferensi pers Pentagon pada Senin (16/5) mengatakan Howitzer M777 155mm yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) dan jenis lain yang dipasok oleh sekutu dan negara mitra ke Ukraina dilaporkan memiliki dampak yang besar di medan perang.

"Anda sudah melihat orang-orang Ukraina telah melakukan serangan balasan di Donbas (wilayah Ukraina). Mereka berhasil merebut kembali beberapa kota yang telah direbut Rusia setelah invasi," kata pejabat itu, seperti dilansir dari laman resmi Departemen Pertahanan AS.

Secara terpisah, Pemerintah Ukraina melaporkan militer negaranya yang bertugas mempertahankan kota Kharkiv berhasil memukul mundur pasukan Rusia. Militer Ukraina bahkan dikabarkan terus maju hingga ke perbatasan Rusia. Kementerian Pertahanan Ukraina melalui laman Facebook resminya mengatakan Batalyon 227 dan Brigade ke-127 Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina telah mencapai perbatasan dengan Rusia. Tak hanya itu, Kementerian juga mempublikasikan sebuah video di Facebook yang menunjukkan sekitar 12 tentara Ukraina berada di pos perbatasan dengan warna bendera Ukraina pada Minggu (15/5).

Howitzer M777 sendiri adalah meriam artileri 155 mm yang merupakan turunan dari howitzer M198 dalam Korp Marinir AS dan Angkatan Darat AS sejak 2005. Artileri buatan perusahaan asal Inggris yang bernama BAE Systems Sampai saat ini sudah digunakan oleh 5 negara di dunia, yakni Australia, Amerika Serikat, Kanada, India dan Saudi Arabia. artileri howitzer M777 menjadi populer setelah sukses digunakan dalam berbagai konflik di timur tengah, seperti perang Irak, Afghanistan, Suriah, Yaman sampai peperangan melawan ISIS. Termasuk dalam field artileri, Howitzer M777 dapat dimobilisasi dengan mudah dan memiliki daya tembak hingga 40 kilometer.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin melakukan percakapan dengan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. Reznikov mengatakan kepada Austin bahwa 74 dari 90 meriam artileri M777 yang dipasok AS ke Ukraina telah digunakan dalam pertempuran. Dirinya menuturkan artileri M777 mampu memberikan tembakan tidak langsung jarak jauh. Reznikov juga menuturkan Howitzer M777 digunakan tidak hanya di daerah Kharkiv tetapi di tempat lain di wilayah Donbas, Ukraina Timur.

"Howitzer M777 beraksi. Ini bagian dari paket bantuan AS terbaru senilai 800 juta dolar AS untuk Angkatan Bersenjata Ukraina," demikian pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Ukraina.

Tak hanya itu, Kedubes AS juga menyatakan bahwa masih ada satu dari 90 artileri bantuan AS yang belum dikirimkan ke Ukraina. "Semua kecuali satu dari 90 Howitzer yang dikirimkan AS sekarang sudah di Ukraina. Banyak di antaranya kini dikerahkan di garis depan," bunyi pernyataan Kedubes AS seperti dikutip Reuters.

Walau meyakini Howitzer memiliki dampak yang besar terutama dalam memukul mundur pasukan Rusia dari Kharkiv, Departemen Pertahanan Amerika dalam rilis resminya turut mengakui segala jenis pasukan senjata baik dari negaranya maupun negara-negara lain, benar-benar membantu militer Ukraina meraih kembali momentum dan merebut beberapa wilayah Ukraina yang sebelumnya direbut oleh Rusia.

"Kami percaya bahwa Howitzer memiliki dampak, terutama di Kharkiv. Sekarang apakah itu satu-satunya alasan? Saya tidak berpikir kami akan mengatakan sejauh itu, tetapi kami percaya bahwa sistem yang mereka dapatkan, bukan hanya sistem AS tetapi sistem dari negara lain - benar-benar membantu mereka mendapatkan kembali momentum dan merebut kembali beberapa wilayah," bunyi pernyataan tersebut.

AS dilaporkan telah memberikan lebih dari 3 miliar dolar AS sebagai bantuan militer untuk Ukraina. Tidak hanya itu, AS juga menjual senjata tambahan senilai 165 juta dolar AS ke negara itu. Jumlah bantuan militer AS ke Ukraina bahkan diproyeksi akan terus meningkat, lantaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pada Selasa (10/5) kembali menyetujui bantuan militer dan kemanusiaan untuk Ukraina sebanyak 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp 582 triliun.

Topik Menarik