5 Faktor Kegagalan Indonesia U-23 Kalahkan Thailand U-23, Nomor 1 Sebabkan Hujan Kartu Merah

5 Faktor Kegagalan Indonesia U-23 Kalahkan Thailand U-23, Nomor 1 Sebabkan Hujan Kartu Merah

Travel | BuddyKu | Jum'at, 20 Mei 2022 - 08:37
share

SEJUMLAH Faktor di bawah ini diyakini menjadi sumber kegagalan Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Thailand U-23 di semifinal SEA Games 2021. Hal ini lantas menjadi bahan evaluasi untuk Skuad Garuda Muda ke depan untuk jadi lebih baik.

Duel antara kedua tim raksasa Asia Tenggara itu digelar di Stadion Thien Truong, Vietnam, pada Kamis (19/5/2022) sore WIB. Sayang, laga yang dinanti-nanti publik Tanah Air itu berakhir antiklimaks.

Indonesia U-23 gagal lolos ke final dan menjaga asa meraih medali emas SEA Games 2021. Tim asuhan Shin Tae-yong itu justru kalah dengan skor tipis 0-1. Adapun hasil tersebut menimbulkan kekecewaan publik.

Lantas, apa saja yang menjadi faktor kegagalan Indonesia U-23 vs Thailand U-23? Simak ulasan sportstars.id berikut ini.

5. Absennya Asnawi Mangkualam

Absennya bek kanan andalan Indonesia U-23, Asnawi Mangkualam, tampak sedikit memengaruhi performa tim. Pemain klub Korea Selatan, Ansan Greeners FC, itu terkenal kerap membantu tim membangun serangan dan cukup disiplin dalam menjaga lini pertahanan.

HANOI - Pemain Timnas Indonesia U-23 merayakan golnya saat laga melawan Timnas Filipina U-23 di SEA Games 2021 di Stadion Viet Tri Phu Tho pada Jumat (13/5/2022) sore WIB.  Skuad Garuda Muda tampil gemilang, Egy Maulana Vikri dkk berhasil menaklukan Timna

Posisinya digantikan oleh Rachmat Irianto di laga melawan Thailand U-23 yang lebih defensif. Hal itu disebabkan Asnawi menerima hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu kuning di babak penyisihan grup.

Meski Rian bermain cukup bagus, tetap saja posisi sayap kanan Indonesia U-23 terasa kurang kreatif dalam hal membantu penyerangan.

4. Ketahanan Fisik Lemah

Ketahanan fisik patut menjadi sorotan utama di laga tersebut. Sejumlah pemain di skuad Garuda Muda tampak loyo di babak kedua. Hal itu tentu berpengaruh terhadap upaya pressing ketat serta serangan yang dibangun oleh tim.

Bintang Timnas Indonesia U-23, Fachruddin Aryanto mencoba mengajak lari pemain Thailand U-23 di SEA Games 2021 (FOTO: Instagram @pssi).

Tampaknya, skuad Garuda Muda perlu dilatih lebih keras dengan berfokus pada segi fisik. Dengan begitu, mereka akan lebih fit dan bugar saat melakoni laga selanjutnya nanti.

3. Banyak Buang Peluang

Faktor ketiga ini sering menjadi masalah setiap kali Timnas Indonesia berlaga. Beberapa peluang yang tercipta kerap tidak dimaksimalkan dengan baik. Padahal, peluang sekecil apapun sangat berharga di laga yang tergolong sulit.

Sejumlah peluang melalui skema bola mati didapatkan oleh Timnas Indonesia U-23. Sayangnya, tidak ada satupun yang berbuah gol. Beberapa kali tembakan dilancarkan oleh penggawa Garuda Muda. Namun, peluang itu masih bisa dihalau dengan mudah oleh kiper Thailand, Kawin Thamsatchanan.

2. Bermain Tidak Sabar

Mulai babak kedua Timnas Indonesia U-23 tampak bermain tidak sabar. Mereka cenderung melakukan skema umpan jarak jauh dengan harapan pemain depan mengambilnya dan menciptakan gol.

Tentunya, skema tersebut kurang efektif diterapkan melawan Thailand. Lini belakang tim Gajah Perang-julukan Thailand itu begitu disiplin . Selain itu, mereka memiliki kecepatan serta body balance yang baik. Tak heran jika Timnas Indonesia U-23 terus-menerus gagal mencetak gol.

1. Mudah Tersulut Emosi

Keributan mewarnai laga Timnas Indonesia U-23 vs Thailand di semifinal SEA Games 2021 (Foto: REUTERS)

Faktor nomor satu di daftar ini patut menjadi perhatian utama. Sejumlah pemain Timnas Indonesia U-23 terlihat mudah tersulut emosi. Mereka gampang terprovokasi dan melakukan aksi tidak terpuji ke lawan.

Misalnya saja, dua pemain muda Ilham Rio Fahmi dan Ronaldo Kwateh yang terlihat mendorong lawan dengan emosional di pengujung laga. Hal seperti ini terbukti bisa merugikan tim. Tak heran jika tiga kartu merah bisa keluar dari kantong wasit Yahya Mohammed Ali Hassan Al Mulla kepada Firza Andika, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya.

Topik Menarik