3 Traveler WNA Dicegat Masuk Wilayah RI Masih Diperiksa, Terungkap Pesawat Asal Inggris

3 Traveler WNA Dicegat Masuk Wilayah RI Masih Diperiksa, Terungkap Pesawat Asal Inggris

Travel | indozone.id | Senin, 16 Mei 2022 - 13:58
share

Tiga orang traveler menumpangi pesawat ringan yang terbang dari Kuching di Negara Bagian Serawak menuju Johor, Malaysia dan melintasi ruang udara RI tanpa izin masih menjalani pemeriksaan di Batam, Kepulauan Riau.

Penumpang pesawat termasuk pilot asal Inggris, terbang menggunakan pesawat ringan asing tipe DA62.

"Pemeriksaan itu dilakukan oleh tim dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kantor Otoritas Bandara Udara Wilayah II Medan. Kami mengawal proses penyidikan," kataKepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI AU Hang Nadim, Mayor Elektronik Wardoyo, kepada ANTARA, di Batam, Kepulauan Riau, Senin (16/5/2022).

Semua pelintas wilayah udara nasional secara ilegal itu adalah warga sipil maka penanganannya diserahkan kepada otoritas penerbangan sipil setempat di Batam.

Ia juga mengatakan, selama pemeriksaan di Batam, pihak dari maskapai dari Malaysia juga sudah melakukan respon terkait kejadian itu.

Sudah berkomunikasi, kami selalu siaga dan terus berkomunikasi selama proses penyidikan berlangsung, ucapnya.

Pada Jumat lalu (13/5) TNI AU memaksa mendarat pesawat terbang asing nomor registrasi G-DVOR tanpa izin itu mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Hang Nadim di Batam.

Di dalam pesawat terbang itu terdapat tiga awak pesawat kewarganegaraan Inggris.

Huruf induk nomor registrasi G di pesawat terbang ringan papan atas itu menunjukkan bahwa dia didaftarkan di Inggris Raya.

Pesawat terbang ringan berkelir putih itu dipiloti MJT dengan kopilot TVB, dan CMP sebagai awak tambahan dan pesawat terbang itu diketahui memiliki kode panggilan (call sign) V0R06.

Malaysia memiliki wilayah terpisah dari negara induknya di Semenanjung Malaka, yaitu Negara Bagian Sarawak di sisi utara Kalimantan.

Ada koridor udara antara Semenanjung Malaka dan Sarawak yang diberikan Indonesia karena kedua wilayah negara itu dipisahkan wilayah kedaulatan nasional dari aspek laut dan udara.

Namun demikian, setiap wahana udara yang ingin melintas damai di ruang udara koridor itu harus memberitahukan dan mendapat ijin dari otoritas penerbangan Indonesia terlebih dahulu sebelum melintas.

Ngaku dapat izin terbang dari Singapura

Pesawat asing dipaksa mendarat TNI Angkatan Udara di Lanud Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (14/5/2022) kemarin.

Pesawat yang mengangkut tigawarga negara asing termasuk pilot dinilai memasuki wilayah Indonesia tanpa izin.

Terungkap dari pernyataan sang pilot menyatakan bahwa mereka telah tiga kali terbang minta izin terbang dari Singapura.

Penerbangan dilakukan antara Kucing yang berada di negara bagian Serawak, Borneo menuju ke Johor Bahru melintasi wilayah Indonesia, namun tidak mengalami masalah.

Tapi kali ini mereka heran, kenapa harus dipaksa mendarat oleh otoritas Indonesia.

Rute pesawat dari Kuching, Serawak ke Johor Bahru, Malaysia melintasi wilayah Indonesia. (Foto/Google Maps)
Rute pesawat dari Kuching, Serawak ke Johor Bahru, Malaysia melintasi wilayah Indonesia. (Foto/Google Maps)

Berdasarkan video yang beredar dan dibagikan akun Instagram Jayalah.negeriku, sempat terjadi perdebatan soal pesawat yang dipaksa mendarat itu.

Tampak sang pilot yang diduga merupakan warga asal Inggris mempertanyakan kenapa pesawatnya dipaksa mendarat di Batam.

"What was wrong?" tanya sang pilot kepada petugas.

Petugas yang berada di landasan pacu pun berusaha untuk menjelaskan alasan pihak TNI AU memaksa mereka mendarat.

"Tapi kalau kalian mau ke Indonesia, kalian butuh izin" balas seorang petugas.

Petugas saat mencegat pesawat asing di Lanud Hang Nadim. (Foto/Instagram)
Petugas saat mencegat pesawat asing di Lanud Hang Nadim. (Foto/Instagram)

Sang pilot pun membeberkan kalau pesawatnya cuma melintasi wilayah Indonesia dan tidak ingin mendarat di wilayah Indonesia.

"Oh begitu, tapi kita sudah terbang seperti ini tiga kali. Kita bekerja di malaysia, kita pergi dari kucing ke Johor Baru setelah itu Singapura. Lalu, pihak Singapura bilang, kita tidak butuh izin," katanya.

Pilot itu meminta maaf soal aturan itu. Pihaknya mungkin melakukan kesalahan saat tidak meminta izin dulu untuk memasuki wilayah Indonesia.

"Jadi saya tidak tahu soal itu, mungkin ada kesalahan, tapi saya minta maaf. Namun, saya sedikit terkejut," jelas sang pilot.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik