Fantastis! Pukul Mundur Rusia, Ukraina Terima Pasokan Jutaan Senjata Mematikan Ini dari Berbagai Negara

Fantastis! Pukul Mundur Rusia, Ukraina Terima Pasokan Jutaan Senjata Mematikan Ini dari Berbagai Negara

Travel | koran-jakarta.com | Minggu, 15 Mei 2022 - 13:06
share

Negara-negara di dunia telah berusaha mendukung Ukraina dengan mengirimkan senjata sejak negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky diinvasi oleh Rusia pada 24 Februari. Amerika Serikat (AS) saja misalnya dilaporkan telah memberikan lebih dari 3 miliar dolar AS sebagai bantuan militer untuk Ukraina. Tidak hanya itu, AS juga menjual senjata tambahan senilai 165 juta dolar AS ke negara itu. Jumlah bantuan militer AS ke Ukraina bahkan diproyeksi akan terus meningkat, lantaran Presiden AS Joe Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui tambahan 20 miliar dolar AS.

Adapun empat kategori utama senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina adalah senjata dasar dan amunisi, rudal, drone serang, dan artileri. AS sendiri telah mengirim Ukraina lebih dari 50 juta butir amunisi untuk pistol, senapan, dan artileri. Kanada, Yunani, Lithuania, Belanda, Polandia, Portugal, Rumania, dan Slovenia juga telah memasok amunisi.

Jordan Cohen, seorang analis kebijakan dalam studi pertahanan dan kebijakan luar negeri di Cato Institute dalam pernyataan tertulisnya mengungkapkan persenjataan tersebut menjadi pilihan utama lantaran cara penggunaannya mudah dipelajari. Ukurannya yang relatif kecil juga memudahkan pengiriman dalam jumlah besar dari satu negara ke negara lain dilakukan dengan mudah.

Tak hanya senjata api, negara-negara di dunia juga memasok Ukraina dengan rudal anti-tank, anti-pesawat dan anti-kapal, terutama anti-tank Javelin. Sampai saat ini, AS bahkan telah menyediakan lebih dari 7.000 Javelin ke Ukraina. Anti-tank Javelin dilaporkan sangat efektif dalam melawan tank Rusia. Cohen mengatakan pengiriman tersebut telah membantu Ukraina mencegah Rusia merebut dan menguasai wilayah Ukraina

Pakar militer juga mengklaim rudal anti-tank seperti Javelin mudah digunakan dan hanya membutuhkan waktu 30 menit bagi militer Ukraina untuk mempelajarinya. Terlebih lagi, setelah ditembakkan, Javelin tidak memerlukan tembakan dari penembak. Ini berarti, militer Ukraina dapat menembakkan senjata tersebut dan kemudian melarikan diri dari pertempuran tanpa perlu mengarahkan rudal ke sasarannya.

Tak hanya anti-tank Javelin, negara-negara lain juga mengirim rudal anti-pesawat dan sistem rudal lain ke Ukraina, seperti rudal Stinger. Setara dengan anti-tank Javelin, rudal Stinger disebut Cohen cukup ringan untuk dibawa dan ditembakkan oleh satu orang saja, tanpa perlu kemudi setelah ditembakkan. Mereka juga dapat mencapai target maksimal sekitar 5 mil jauhnya.

Pada sisi lain, tank pertahanan udara Gepard buatan Jerman juga menjadi kendaraan anti-pesawat lapis baja yang bergerak cepat dan mampu menabrak pesawat sejauh 10 mil. Lebih jauh lagi, sistem peluncuran S-300 yang dikirim Slowakia ke Ukraina bahkan memiliki jangkauan hampir 125 mil. Cohen seperti yang dikutip dari The Conversation menuturkan, S-300 dan Gepards lebih baik daripada Stinger dalam memerangi drone Rusia, yang digunakan Rusia untuk menembakkan bom dan rudal ke sasaran yang jauh di Ukraina.

Topik Menarik