Banjir Rendam Ratusan Rumah, DBMSDA Pilih Lakukan Hal Ini di 8 Titik Jalan Kabupaten Tangerang

Banjir Rendam Ratusan Rumah, DBMSDA Pilih Lakukan Hal Ini di 8 Titik Jalan Kabupaten Tangerang

Travel | koran-jakarta.com | Minggu, 15 Mei 2022 - 10:33
share

Curah hujan dengan intensitas yang tinggi menyebabkan ratusan rumah di dua kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang, terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 centimeter pada Rabu (11/5). "Ada ratusan rumah terendam di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Sepatan dan Kecamatan Pasar Kemis, dengan ketinggian dari 35 centimeter hingga 50 centimeter," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir dalam keterangan resminya.

Abdul Munir menjelaskan, selain diakibatkan intensitas hujan yang cukup tinggi, juga akibat luapan dari kali Citarab sehingga membuat banjir semakin parah di Kecamatan Sepatan.

"Untuk banjir di Desa Karet, Kecamatan Sepatan, tadi pagi warga dan tim Damkar BPBD Kabupaten Tangerang membuat tanggul dari pasir untuk menahan laju air yang masuk di Perumahan Prima Tangerang dari luapan Kali Citarab dan kali Tomang," ungkap Munir.

Hal tersebut menjadi salah satu faktor, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang akan memperbaiki drainase di delapan titik ruas jalan Kabupaten Tangerang. Delapan titik tersebut adalah drainase Kutabaru, Jalan Sindang Jaya, Jalan Rajeg Rajawali, Kutajaya - Kutabumi, Gardu - Tanah Merah, Jayanti - Megu - Cisoka dan Sukabakti - Binong - Curug.

"Insya Allah mulai Juli 2022 setelah proses lelang selesai, pelaksanaan perbaikan drainase bisa langsung berjalan di 8 titik lokasi, yang tersebar di ruas jalan Kabupaten Tangerang," ujar Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang Iwan Firmansah Effendi.

Iwan menuturkan perbaikan drainase di kedelapan titik tersebut dilakukan karena terjadi pendangkalan saluran drainase akibat sedimentasi. Adapun proses perbaikan dilakukan dengan melakukan normalisasi dan pelebaran drainase sehingga air bisa mengalir lebih lancar. Dirinya juga menuturkan perbaikan drainase menjadi urgensi DBMSDA untuk mengurangi genangan air karena dapat membuat aspal jalan mudah mengelupas. Tak hanya itu, perbaikan drainase juga dilakukan untuk mengurangi potensi banjir di delapan titik tersebut.

"Perbaikan melalui normalisasi dan pelebaran drainase dilakukan agar mengurangi genangan dan potensi banjir, bahkan menjadi kebutuhan penting untuk merawat jalan agar tidak mudah rusak. Sebab, jika terlalu sering digenangi air, aspal akan mudah mengelupas," jelasnya dalam keterangan tertulisnya.

Topik Menarik