Napi Lapas Cibinong Dibina Mentalnya Sebelum Kembali ke Masyarakat

Napi Lapas Cibinong Dibina Mentalnya Sebelum Kembali ke Masyarakat

Terkini | okezone | Sabtu, 13 Desember 2025 - 14:59
share

JAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong, Jawa Barat melakukan pembinaan mental terhadap para narapidana. Hal itu dilakukan untuk kesiapan mereka sebelum kembali ke masyarakat.

Melalui kegiatan Praise and Worship bertajuk “Unchained: A New Creation”, kegiatan tersebut menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian dan kerohanian bagi warga binaan. Acara diisi dengan pujian, penyembahan, serta penyampaian renungan firman yang menekankan pesan pembaruan hidup dan pembebasan dari masa lalu.

Menurut Kepala Lapas Kelas IIA Cibinong, Wisnu Hani Putranto, kegiatan yang diinisiasi Gereja Oikumene Terang Dunia dilaksanakan pada Jumat 12 Desember 2025. Ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Lapas Cibinong dan menjadi terobosan dalam pembinaan kerohanian Kristiani di lingkungan pemasyarakatan.

Kegiatan tersebut, kata Wisnu, bukan sekadar pelaksanaan ibadah, melainkan sarana pembinaan yang diharapkan mampu membangun harapan serta kesiapan mental warga binaan sebelum kembali ke tengah masyarakat.

“Semoga momen ini menjadi dorongan bagi warga binaan untuk terus memperbaiki diri dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat,” ujar Wisnu, dikutip Sabtu (13/12/2025).

Ia juga menegaskan komitmen Lapas Cibinong untuk terus menggandeng berbagai pihak dalam mendukung pembinaan mental, moral, dan spiritual warga binaan. Program kerohanian, kata dia, dinilai berkontribusi positif terhadap peningkatan kedisiplinan, ketenangan batin, serta motivasi warga binaan selama menjalani masa pidana.

“Kami berterima kasih kepada gereja mitra dan seluruh anak muda yang terlibat dalam pelayanan hari ini. Saya atas nama Lapas Cibinong Kelas IIA mengucapkan Selamat Hari Raya Natal,” ujarnya.

Sementara Koordinator Gereja Oikumene Terang Dunia Lapas Cibinong sekaligus warga binaan, Ferdy Sambo, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai Praise and Worship memberikan ruang bagi warga binaan untuk menjalankan ibadah, terutama menjelang perayaan Natal, sehingga membantu menciptakan ketenangan batin.

"Yang bisa kita dapatkan tanpa belenggu fisik maupun spiritual adalah bersama Tuhan kita Yesus Kristus," ujarnya.

Topik Menarik