Anindya Bakrie Resmi Buka Rapimnas Kadin 2025, Ajak Sebar Optimistis hingga Perluas Lapangan Kerja

Anindya Bakrie Resmi Buka Rapimnas Kadin 2025, Ajak Sebar Optimistis hingga Perluas Lapangan Kerja

Terkini | inews | Senin, 1 Desember 2025 - 13:56
share

JAKARTA, iNews.id - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2025 resmi dibuka pada Senin (1/12/2025) di Park Hyatt Jakarta. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengatakan bahwa Rapimnas tahun ini bukan hanya menjadi forum konsolidasi, tetapi juga wadah untuk menyebarkan optimistis di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.

Menurut Anindya, dunia usaha harus tetap solid dan bekerja bersama pemerintah. Dengan begitu, ia yakin akan ada banyak lapangan kerja yang terbuka sesuai dengan fokus utama Kadin pada tahun 2025.

“Jadi kita ingin menyebar optimisme. Optimisme di tengah tantangan yang begitu banyak, baik global maupun domestik, untuk bergotong-royong memperluas lapangan kerja. Karena ujungnya itulah yang bisa meningkatkan perekonomian ke 5 persen, 6 persen, 7 persen dan 8 persen,” ujar Anindya.

Ia menekankan bahwa segala upaya yang dilakukan Kadin bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan cara yang mandiri. Menurutnya, dunia usaha saat ini memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan nasional.

“Untuk teman-teman yang menjadi anggota Kadin, kita mesti berbangga karena kita mempunyai kesempatan untuk berkontribusi sangat besar, dan sangat dibutuhkan pada saat ini,” tutur dia.

Dalam paparannya, Anindya juga menjelaskan struktur Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang terdiri dari konsumsi domestik, belanja pemerintah, investasi, dan perdagangan. Konsumsi domestik disebutnya mencapai 57 persen, sementara investasi berkontribusi 28 persen.

"Jadi dua hal ini saja sudah 85 persen. Ini ada di pundak kita semua. Nah bagaimana kita menggerakkan bersama pemerintah, inilah esensi daripada hari ini," ungkapnya.

Tak cuma itu, ia menilai bahwa peran dunia usaha berjalan beriringan dengan pemerintah, diibaratkan sebagai dua kuda penarik gerbong ekonomi Indonesia. Pemerintah menjadi kuda pertama melalui kebijakan, sementara dunia usaha menjadi kuda kedua sebagai penggerak aktivitas ekonomi.

“Tentu 15 persen terakhir baik dari sisi belanja modal pemerintah maupun perdagangan tetap sangat penting karena ini yang memulai mesin ekonomi berjalan,” jelasnya.

Di sisi lain, Anindya menegaskan bahwa Kadin memiliki tugas memastikan kebijakan pemerintah dapat diterjemahkan hingga tingkat daerah. Ia mengakui bahwa sebagian kebijakan sudah berjalan efektif, namun beberapa lainnya masih membutuhkan sosialisasi dan pendampingan.

“Tugas Kadin juga di sini adalah memastikan turunan dari kebijakan di atas itu sampai ke daerah,” tutupnya.

Topik Menarik