Putin Tegaskan Tak Akan Hentikan Perang Lawan Ukraina, kecuali...
MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan perang akan berakhir jika Ukraina menyerahkan wilayahnya. Rusia mengincar beberapa wilayah Ukraina, seperti Donbass, meliputi Donetsk dan Luhansk, serta beberapa lainnya yang direbut selama perang sejak Februari 2022.
Menurut Putin, Rusia akan mengakhiri serangan jika Ukraina menarik pasukannya diri wilayah-wilatah tersebut.
Jika tidak juga mundur, kata Putin, pasukan Rusia akan merebutnya dengan paksa.
Pasukan Rusia, secara perlahan namun pasti, bergerak melintasi Ukraina timur dalam pertempuran, melawan pasukan Ukraina yang kalah dalam jumlah personel dan persenjataan.
"Jika pasukan Ukraina meninggalkan wilayah yang mereka kuasai, kami akan menghentikan operasi tempur. Jika tidak, kami akan mencapainya dengan cara militer," kata Putin, saat berkunjung ke Kirgistan, akhir pekan lalu.
Rusia saat ini menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina. Masalah penyerahan wilayah merupakan salah satu hambatan terbesar dalam proses kesepakatan damai yang ditengahi Amerika Serikat.
Isu penting lainnya dalam perundingan adalah jaminan keamanan negara-negara Barat untuk Ukraina. Jaminan itu menurut Ukraina diperlukan guna mencegah Rusia menyerang kembali negaranya di masa mendatang.
Presiden AS Donald Trump mengajukan 28 poin rencana perdamaian Rusia-Ukraina yang dibuat tanpa meminta masukan dari sekutu-sekutu Ukraina. Dalam poin tersebut, Ukraina harus merelakan wilayah Donbass dan Krimea untu Rusia.
Namun AS memangkas poin rencana damai tersebut setelah mendapat kritik dari Ukraina dan Eropa. Sejauh ini rencana damai yang baru belum merilis.
Sementara itu Putin menilai proposal damai yang diajukan Trump bisa menjadi awal negosiasi.
"Secara keseluruhan, kami sepakat bahwa rencana ini dapat menjadi dasar bagi perjanjian di masa mendatang," ujarnya.
Namun, Rusia masih mengupayakan pengakuan internasional atas wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki.
Ukraina menolak penyerahan wilayahnya kepada Rusia sebagai jaminan perdamaian. Ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak, membantahnya.
"Selama Zelensky menjadi presiden, jangan berharap kami menyerahkan wilayah. Dia tidak akan menyerahkan wilayah," kata Yermak, yang baru mengajukan pengundura diri sebagai orang dekat Zelensky.










