Banjir dan Longsor Terjang Sri Lanka, 153 Orang Tewas 191 Hilang
MALWANA, iNews.id - Banjir dan tanah longsor menewaskan setidaknya 153 orang di Sri Lanka hingga Sabtu (29/11/2025). Badai Siklon Ditwah menerjang negara Asia Selatan itu, berdampak terhadap lebih dari 500.000 penduduk Sri Lanka.
Baberapa pejabat terkait mengatakan, 191 orang hilang akibat banjir dan tanah longsor.
Pusat Manajemen Bencana menyatakan, lebih dari 78.000 orang telah dievakuasi ke hampir 800 pusat-pusat pengungsian, sebagian besar berlokasi di sekolah-sekolah.
Personel milter mengevakuasi warga yang terisolasi akibat putusnya akses jalan akibat banjir maupun tanah longsor.
Mallika Kumari, salah satu pengungsi, mengatakan rumahnya terendam banjir hingga atap pada Jumat (28/11/2025). Dia mengungsi bersama suami dan tiga anaknya menggunakan truk sewaan. Bukan penampungan, keluarga Kumari memilih mendirikan tenda di pinggir jalan.
Kumari dan 554 tetangganya tinggal di sepanjang Sungai Kelani, Malwana, 20 km dari Ibu Kota Kolombo, wilayah yang menghadapi banjir terburuk dalam satu dekade.
"Saya pertama kali mendengar peringatan banjir di televisi tapi kami tidak pernah menyangka sungai akan meluap secepat ini. Kami langsung keluar tanpa membawa apa pun," kata Kumari, kepada Reuters, dikutip Minggu (30/1/2025).
Sementara itu beberapa warga tetap tinggal di lantai atas rumah yang bagian bawahnya terendam demi melindungi harta benda.
Banjir di Malwana dan daerah dataran rendah lain di dekat Kolombo menyebabkan sebagian besar rumah terendam air.
Otoritas meteorologi memperkirakan, hujan akan terus turun selama akhir pekan, meningkatkan kekhawatiran akan banjir lebih lanjut di wilayah-wilayah yang sudah tergenang air.










