Spesifikasi Jet Tempur Tejas Kebanggaan India yang Jatuh saat Aksi Aerobatik Dubai Airshow
JAKARTA, iNews.id - Kecelakaan di Dubai Airshow, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (21/11/2025), menyita perhatian dunia setelah jet tempur ringan HAL Tejas milik Angkatan Udara India jatuh saat melakukan aksi aerobatik.
Insiden ini memicu perhatian besar, bukan hanya karena pertunjukan udara tersebut termasuk yang paling ketat pengamanannya di dunia, tapi juga sebab Tejas merupakan salah satu proyek kebanggaan India di sektor pertahanan.
Pilot tewas dalam kecelakaan itu. Video yang beredar di media sosial menunjukkan, pesawat seperti kehilangan tenaga saat melakukan manuver standar lalu jatuh vertikal menghantam tanah hingga meledak dahsyat.
Penyebab kecelakaan masih diselidiki otoritas penerbangan UEA dan tim investigasi India.
Di balik insiden itu, publik menyoroti spesifikasi teknis dan kapabilitas HAL Tejas, yang selama ini disebut sebagai jet tempur buatan lokal paling canggih India.
Profil dan Spesifikasi HAL Tejas
HAL Tejas merupakan jet tempur ringan multirole generasi ke-4+ yang dikembangkan oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) dan Organisasi Penelitian & Pengembangan Pertahanan India (DRDO). Program ini menjadi simbol ambisi India untuk mandiri dalam industri pertahanan dan mengurangi ketergantungan pada jet impor.
1. Mesin dan Performa
- Mesin: General Electric GE F404-GE-IN20
- Kecepatan Maksimum: Mach 1.6
- Jarak Tempuh: ± 1.850 km
- Ketinggian Maksimum Terbang: 52.000 kaki
- Rate of Climb: 9.000 m/menit.
Mesin GE F404 memberikan Tejas akselerasi impresif untuk kelas jet ringan, memungkinkan manuver ekstrem yang sering dipertunjukkan dalam aerobatik seperti di Dubai Airshow.
2. Desain dan Manuver
- Berat kosong: ± 6.560 kg
- Berat maksimum tinggal landas (MTOW): 13.300 kg
- Konfigurasi: sayap delta
- Bahan: komposit karbon hingga 45.
Desain sayap delta menjadikan Tejas sangat lincah dengan tingkat manuver tinggi, faktor yang sekaligus meningkatkan risiko saat demo aerobatik ekstrem.
3. Avionik dan Radar
- Radar AESA: Uttam AESA (varian terbaru) atau EL/M-2052 (pada varian ekspor)
- Glass cockpit digital penuh
- Helmet Mounted Display (HMD)
- Fly-by-wire (FBW) digital 4-kanal.
Sistem fly-by-wire inilah yang memungkinkan pilot melakukan manuver presisi tinggi, termasuk roll cepat, high-G turn, dan vertical climb yang biasa ditampilkan dalam airshow.
4. Persenjataan
Tejas dapat mengangkut hingga 3,5 ton kombinasi senjata:
- Rudal udara-ke-udara: R-73, Python-5, Derby
- Rudal udara-ke-darat: BrahMos-NG (direncanakan), laser-guided bomb
- Cannon internal: GSh-23.
Meski tidak membawa senjata saat kecelakaan di Dubai, konfigurasi hardpoint dan beban pesawat sangat memengaruhi stabilitas selama aerobatik.
5. Varian
- Tejas Mk1, paling banyak digunakan AU India
- Tejas Mk1A, menggunakan radar AESA terbaru, jamming pod modern
- Tejas Mk2 (Medium Weight Fighter), versi lebih besar, generasi 4.5.
Tidak diketahui secara pasti varian mana yang tampil di Dubai Airshow, namun sebagian besar demonstrasi internasional menggunakan Tejas Mk1A.
Tejas: Kebanggaan India yang Dicermati Dunia
Kecelakaan di Dubai Airshow menjadi pukulan bagi industri pertahanan India, terutama karena Tejas kerap dipromosikan sebagai kandidat ekspor ke beberapa negara Asia dan Timur Tengah. Namun pakar menilai insiden tunggal tidak mencerminkan keseluruhan kualitas pesawat.
Dengan spesifikasi kompetitif dan harga yang lebih murah dibanding F-16 buatan Amerika Serikat (AS) atau Gripen buatan Swedia, Tejas tetap menjadi salah satu jet tempur ringan yang banyak diperhatikan dunia.










