Polisi Periksa 3 Saksi terkait Kasus Tewasnya Timothy Mahasiswa Unud
JAKARTA, iNews.id - Polisi memeriksa tiga saksi terkait tewasnya mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra (22). Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap dugaan perundungan alias bullying yang menyebab Timothy lompat dari lantai empat gedung FISIP Universitas Udayana.
"Benar, bapak korban melakukan Dumas (aduan masyarakat) di Polresta Denpasar," ujar Kasie Humas Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi saat dihubungi, Minggu (19/10/2025).
Menurut Sukadi, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dalam penyelidikan ini. Hanya saja ia tidak merinci keterangan apa yang diambil polisi. "Tiga saksi telah diambil keterangannya," kata Sukadi.
Sukadi merinci tiga saksi itu di antaranya KJ, IMAW dan NKGA. Polisi menyebut saksi yang diperiksa merupakan mereka yang berada di kalangan kampus. "(Saksi) Dua mahasiswa dan satu satpam," tuturnya.
Sebelumnya, Timothy Anugera Saputra (TAS) merupakan mahasiswa semester VII Program Studi Sosiologi Universitas Udayana. Hasil olah TKP dan pernyataan kepolisian menyatakan korban jatuh dari lantai 4, bukan lantai 2 seperti kabar awal.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit RSUP Prof IGNG Ngoerah (Sanglah) namun dinyatakan meninggal. Setelah kematian korban, beredar bukti perundungan (bullying) melalui tangkapan layar grup chat dan unggahan yang viral di media sosial.
Hal ini pun mengundang reaksi publik yang menyorot kuat dugaan tekanan psikologis akibat perundungan terhadap korban. Bahkan, pihak Rektorat dan organisasi kemahasiswaan di kampus telah memberi sanksi administratif kepada terduga pelaku.
Polisi mengungkap detik-detik mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra lompat dari lantai 4 gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana. Peristiwa memilukan itu terjadi, Rabu (15/10/2025) pukul 09.00 WITA. Timothy diduga nekat mengakhiri hidup karena menjadi korban bullying teman-temannya di kampus.
Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi mengatakan, dari hasil pemeriksaan terungkap kurang lebih 15 menit sebelum kejadian korban datang dari arah pintu lift dengan posisi menggendong tas ransel dan memakai baju putih.
“Saksi mata kemudian melihat korban melompat dan jatuh di area depan lobi FISIP. Mahasiswa dan petugas keamanan kampus segera mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit,” katanya dikutip Minggu (19/10/2025).
Saat tiba di IGD RSUP, korban masih sadar namun mengalami kondisi memburuk akibat cedera dalam dan pendarahan hingga dinyatakan meninggal pukul 13.03 WITA. Kasus tersebut kini dalam pengusutan polisi terkait dugaan adanya bullying.
Universitas Udayana menyatakan duka dan berjanji menindak pelanggaran yang mencederai nilai kemanusiaan. Pihak rektorat menyampaikan ucapan belasungkawa resmi. Kampus membuka proses investigasi dan memberikan layanan konseling bagi civitas yang terdampak.
Rektor Universitas Udayana juga mengeluarkan pernyataan duka, menyebut almarhum sebagai sosok baik yang akan dikenang oleh civitas akademika.
“Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tulis akun resmi @univ.udayana.









