Israel Bunuh 11 Orang Sekeluarga di Gaza, Hamas: Pelanggaran Gencatan Senjata Nyata!

Israel Bunuh 11 Orang Sekeluarga di Gaza, Hamas: Pelanggaran Gencatan Senjata Nyata!

Terkini | inews | Sabtu, 18 Oktober 2025 - 15:24
share

GAZA, iNews.id - Gencatan senjata antara Hamas dan Israel kembali ternoda oleh darah warga sipil. Pasukan Israel melancarkan serangan udara di Kota Gaza pada Jumat (17/10/2025) yang menewaskan satu keluarga beranggotakan 11 orang.

Hamas mengecam keras serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata yang baru berjalan sepekan.

Menurut laporan Pertahanan Sipil Palestina, serangan terjadi di lingkungan Al Zeitoun, sebelah timur Kota Gaza. Jet tempur Israel menargetkan kendaraan yang ditumpangi keluarga Shaaban tanpa memberikan peringatan terlebih dulu. Dalam serangan itu, tujuh anak dan dua perempuan ikut menjadi korban jiwa.

“Mobil keluarga Shaaban melintasi Garis Kuning tanpa ada peringatan apa pun sebelumnya. Masih mungkin untuk memberi peringatan atau bernegosiasi agar menghindari kematian. Namun apa yang terjadi menunjukkan bahwa penjajah tetap haus darah dan bertekad membunuh warga sipil tak berdosa,” kata Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina.

Hamas: Israel Sengaja Langgar Kesepakatan

Kelompok perlawanan Palestina Hamas menegaskan pembunuhan terhadap keluarga Shaaban merupakan “pembantaian terencana” yang menunjukkan Israel tidak berniat menghormati gencatan senjata.

“Pembantaian yang merenggut nyawa 11 syuhada di Al Zeitoun mengungkap niat sengaja penjajah untuk menargetkan warga sipil,” bunyi pernyataan resmi Hamas.

Kelompok yang berkuasa di Gaza itu menambahkan, serangan tersebut menjadi bukti bahwa Israel “bertekad melanjutkan agresi dan pembunuhan terhadap warga Gaza, di mana pun mereka berada.”

Langgar Garis Kuning dan Gencatan Senjata

Garis Kuning merupakan yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata 10 Oktober lalu. Garis itu memisahkan area penarikan pasukan Israel dengan wilayah yang boleh diakses warga sipil Palestina.

Serangan itu membuat banyak warga Gaza kembali ketakutan, khawatir pertempuran akan kembali berkobar di tengah situasi kemanusiaan yang belum pulih.

Gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar seharusnya memberi jeda bagi kedua pihak untuk mengevakuasi korban, menyalurkan bantuan kemanusiaan, dan memulihkan fasilitas dasar di Jalur Gaza. Namun insiden terbaru ini memperlihatkan betapa rapuhnya kesepakatan tersebut.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, militer Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait serangan yang menewaskan satu keluarga itu.

Organisasi kemanusiaan di Gaza menyerukan komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan serangan udara dan menghormati kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati.

Topik Menarik