Kronologi Kontak Tembak di Intan Jaya Tewaskan 14 OPM, TNI Bergerak ke Kampung Soanggama

Kronologi Kontak Tembak di Intan Jaya Tewaskan 14 OPM, TNI Bergerak ke Kampung Soanggama

Terkini | inews | Kamis, 16 Oktober 2025 - 19:38
share

JAKARTA, iNews.id – Prajurit TNI dari Komando Operasi Habema Kogabwilhan III kontak tembak dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada Rabu (15/10/2025). Kontak tembak ini menewaskan 14 anggota OPM.

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto menjelaskan kronologi kontak tembak tersebut pada Selasa (14/10/2025) malam, prajurit TNI bergerak menuju Kampung Soanggama untuk membantu warga yang selama ini berada di bawah tekanan OPM yang berjumlah 30 orang.

Pada Rabu (15/10/2025) pukul 05.30 WIT, kontak tembak pecah saat TNI diserang oleh OPM atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu. Pukul 12.00 WIT, TNI berhasil menguasai situasi dan memukul mundur OPM.

“TNI akan terus melakukan penindakan terhadap kelompok bersenjata OPM yang mengancam keselamatan masyarakat. Kami berkomitmen menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” ujar Mayjen TNI Lucky Avianto dalam keterangan dikutip, Kamis (16/10/2025).

Dia menyampaikan, setelah pertempuran, TNI melakukan penyisiran dan menewaskan 14 anggota OPM, termasuk beberapa pimpinan dan pelaku penembakan terhadap aparat sebelumnya. Sementara, anggota OPM lainnya melarikan diri ke hutan.

Dalam kontak tembak itu, TNI juga berhasil merebut markas besar OPM Kodap VIII/Soanggama yang dipimpin Undius Kogoya. Markas tersebut selama ini digunakan untuk merencanakan serangan terhadap aparat dan warga sipil. 

Dalam penggeledahan, TNI menemukan berbagai barang bukti, berupa senjata api rakitan dan empat senapan angin, amunisi berbagai kaliber, alat bidik Simons dan teropong Newcon, dokumen OPM dan atribut bintang kejora serta peralatan komunikasi dan perlengkapan lapangan.

Wilayah Soanggama kini ditetapkan sebagai Pos Taktis TNI untuk menjaga stabilitas keamanan. Situasi kampung dinyatakan aman dan kondusif, tanpa ada pengungsian warga. 

Tokoh adat dan kepala desa bahkan menghibahkan sebagian lahan dan fasilitas kampung untuk mendukung keberadaan Pos Taktis TNI. Saat ini, pasukan TNI masih mengejar sisa OPM yang melarikan diri serta melaksanakan pembinaan teritorial bersama tokoh agama dan masyarakat setempat.

Topik Menarik