FIFA Ungkap Cara Licik FAM Palsukan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Ilegal Timnas Malaysia

FIFA Ungkap Cara Licik FAM Palsukan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Ilegal Timnas Malaysia

Terkini | okezone | Selasa, 7 Oktober 2025 - 07:59
share

FEDERASI Sepakbola Dunia (FIFA) akhirnya menjatuhkan sanksi tegas kepada Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malasia yang terbukti menggunakan dokumen palsu. Keputusan ini mengungkap secara rinci upaya curang FAM dalam memalsukan silsilah keluarga para pemain demi memenuhi syarat perpindahan federasi.

FAM dikenakan denda besar 350.000 CHF (sekira Rp7,3 miliar), sementara ketujuh pemain – Facundo Garces, Gabriel Felipe Arrocha, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel– masing-masing didenda 2.000 CHF (Rp41,2 juta) dan dilarang aktif dalam persepakbolaan profesional selama 12 bulan. Hukuman tersebut resmi berlaku mulai Selasa (7/10/2025), setelah FAM gagal mengajukan banding dalam batas waktu yang diberikan FIFA.

1. Modus Pemalsuan

Dalam dokumen resmi yang dirilis Komite Disiplin FIFA pada 6 Oktober 2025, dijelaskan bahwa FAM dan para pemain tersebut terbukti melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA terkait pemalsuan dan pemalsuan dokumen.

FIFA menunjukkan bahwa FAM secara sistematis memalsukan sertifikat kelahiran kakek/nenek para pemain untuk mengklaim bahwa mereka lahir di Malaysia, sehingga para pemain tersebut memenuhi syarat naturalisasi melalui garis keturunan.

Dua kasus yang paling disorot adalah:

Hector Hevel (pemain JDT): FAM mengajukan dokumen yang menyebut kakeknya, Hendrik Jan Hevel, lahir di Malacca Straights Settlements, Malaysia, pada 3 Februari 1933. Setelah ditelusuri FIFA, dokumen asli menunjukkan Hendrik Jan Hevel lahir di The Hague, Belanda.

Pemain naturalisasi anyar timnas malaysia

Facundo Garces (pemain Deportivo Alaves): FAM menyatakan kakeknya, Carlos Rogelio Fernandez, lahir di Penang, Malaysia, pada 29 Mei 1930. Fakta yang ditemukan FIFA, Carlos Rogelio Fernandez lahir di Santa Fe, Argentina.

Kasus serupa terjadi pada lima pemain lainnya. Sebagai contoh, Joao Figueiredo diklaim memiliki nenek yang lahir di Johore, Malaysia, padahal faktanya lahir di Sao Paulo, Brasil. Upaya penipuan ini membuat ketujuh pemain, yang sejatinya berasal dari Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda, terdaftar secara ilegal dalam Timnas Malaysia.

 

2. Implikasi Hukuman dan Ancaman Sanksi WO

Timnas Malaysia vs Vietnam. (Foto: Instagram/famalaysia)

Sanksi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai konsekuensi yang harus ditanggung Timnas Malaysia. Ketujuh pemain yang dihukum ini diketahui telah bermain dalam sejumlah laga penting, termasuk saat Malaysia menang 2-0 atas Nepal dan 4-0 kontra Vietnam di babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027, serta beberapa laga FIFA Matchday pada September 2025.

Banyak pihak berspekulasi bahwa FIFA berpotensi menjatuhkan hukuman kalah Walk Over (WO) 0-3 kepada Malaysia untuk pertandingan-pertandingan yang melibatkan para pemain ilegal tersebut. Jika hal ini terjadi, posisi Malaysia di kualifikasi Piala Asia bisa terancam.

Kecurangan ini juga menuai respons keras dari publik, di mana akun media sosial Malaysia @OnefootballM mempertanyakan, "Ketujuh pemain ini tidak ada darah Malaysia secara realitinya Siapa patut bertanggungjawab?".

Topik Menarik