Hore! Bandara Supadio Pontianak Resmi Layani Penerbangan Internasional, Cek Rutenya
JAKARTA, iNews.id - Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), resmi melayani penerbangan internasional. Air Asia rute Pontianak-Kuching, Malaysia, menjadi penerbangan internasional perdana di bandara tersebut.
Frekuensi penerbangan Air Asia rute Kuching-Pontianak atau sebaliknya dijadwalkan dua kali dalam sehari. Sementara itu, frekuensi penerbangan Air Asia rute Kuala Lumpur-Pontianak atau sebaliknya dijadwalkan empat kali dalam seminggu, dengan rincian hari meliputi Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
"Pontianak menjadi pintu masuk ke daerah-daerah strategis di wilayah Kalimantan Barat. Saya sangat berharap perekonomian dan pariwisata di kawasan ini dapat meningkat dengan adanya penerbangan yang melayani rute internasional," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).
Dudy menyatakan konektivitas antara Pontianak dengan negara luar semakin kuat berkat adanya penerbangan internasional di Bandara Supadio.
"Ke depan, semoga maskapai dan rute penerbangan dapat bertambah, sehingga akan memperluas peluang perdagangan dan investasi serta mempermudah pergerakan orang dan barang menuju pusat pertumbuhan ekonomi dunia," tambahnya.
Dudy turut mengapresiasi PT Angkasa Pura Indonesia yang telah menyiapkan sarana dan prasarana dengan baik untuk mendukung operasional penerbangan internasional di Bandara Supadio.
Dia pun mengimbau seluruh stakeholder yang berdinas di bandara, seperti Imigrasi, Bea Cukai, Kekarantinaan, hingga petugas keamanan, untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada para penumpang.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan rute penerbangan Pontianak-Kuching akan membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di Kalimantan Barat. Kerja sama strategis ini juga dinilai penting untuk mempererat hubungan antarwilayah perbatasan.
"Kalimantan Barat memiliki potensi unggulan yang siap dikembangkan, mulai dari destinasi wisata, warisan budaya Dayak, Melayu, dan Tionghoa, hingga inovasi pelayanan digital yang mendukung kenyamanan wisatawan," kata dia.










