Menteri PPPA soal Game Roblox: Kalau Berdampak Negatif, Ada Baiknya Diblokir

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi angkat bicara terkait permainan digital Roblox yang belakangan menjadi sorotan. Gim tersebut dinilai memberi dampak negatif karena menampilkan banyak adegan kekerasan.

Arifah menuturkan, sebaiknya pihak pengelola gim Roblox segera memperbaiki fitur permainan tersebut. Mengingat, memang sudah banyak masyarakat yang melayangkan protes karena dampak yang dihasilkan terhadap anak.

"Tapi kalau memang sudah dinilai sangat mengganggu dan berdampak negatif, ya ada baiknya mungkin ditutup atau diblokir ya," ucap Arifah usai menghadiri acara Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-80 MPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/8/2025) malam.

Meski begitu, dia menyebut pemerintah tidak bisa serta merta langsung melakukan pemblokiran gim tersebut, sebelum adanya kajian yang dilakukan secara komperhensif.

Saat ini, tutur Arifah, pemerintah tengah mengkaji secara lintas sektor kementerian. 

"Sedang, sedang. Kita dengan Komdigi juga, dengan Mendikdasmen juga," kata Arifah.

Hanya saja, Arifah sepakat bahwa tidak boleh ada medium apa pun, termasuk permainan digital yang menampilkan atau mengajarkan kekerasan terhadap anak. Hal ini sangat jelas berbahaya bagi tumbuh kembang anak.

"Oh iya dong, kalau sesuatu yang berdampak pada menimbulkan kekerasan itu sangat membahayakan. Karena anak-anak kita ini kan kadang belum bijak dalam menggunakan gadget ya," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana melarang permainan Roblox. Hal itu karena permainan tersebut dinilai rawan mengandung unsur kekerasan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menuturkan, anak-anak belum bisa membedakan mana yang nyata dan rekayasa. Alhasil, mereka bisa meniru apa pun yang dilihat, termasuk kekerasan dalam permainan di Roblox.