Selain Prada Lucky, Ternyata Ada Korban Lain yang Dianiaya Prajurit Senior
JAKARTA, iNews.id - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menyebut, selain Prada Lucky Chepril Saputra Namo, ada korban lain yang juga dianiaya oleh para prajurit senior. Korban tersebut kondisinya berangsur membaik, sementara Lucky tewas.
"Baik, untuk yang korban betul memang ada satu lagi, tapi kondisinya baik, kondisinya sehat," kaya Wahyu di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Dalam kasus kematian Prada Lucky, Pomdam Udayana telah menetapkan 20 prajurit TNI sebagai tersangka. Tim penyidik masih mendalami peran para tersangka hingga menyebabkan Lucky tewas.
Wahyu menyebut, penganiayaan tersebut dilakukan dengan oleh para senior dengan dalih pembinaan prajurit. Tak menutup kemungkinan, penganiayaan dilakukan berkali-kali.
"Itu nanti kita sampaikan progres setelah pemeriksaan ya, artinya kegiatan pembinaan yang berjalan di TNI itu kan dilaksanakan setiap hari, ada pembinaan fisik, ada pembinaan kesehatan, ada pembinaan mental. Jadi, tidak pada rentang waktu tertentu, satu minggu, tidak," katanya.
Prada Lucky merupakan anggota TNI yang baru lulus pendidikan dua bulan. Setelah resmi menjadi anggota TNI, dia langsung ditempatkan di Batalyon Pembangunan 843.
Batalyon itu baru tiba di Nagekeo sekitar sebulan lalu untuk membantu pembangunan masyarakat di daerah itu.
Dari sejumlah foto dan video yang beredar, tubuh Prada Lucky dipenuhi lebam dan memar. Ada juga luka seperti tusukan di kaki dan belakang tubuhnya.
Korban sempat dilarikan ke Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo, Kabupaten Nagekeo, tapi kemudian dinyatakan meninggal pada Rabu 6 Agustus 2025.










