Jalur Pendakian Puncak Mega Gunung Puntang Ditutup Total usai 2 Remaja Terjatuh
BANDUNG, iNews.id – Insiden dua remaja terjatuh dari tebing Puncak Mega di kawasan Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, memaksa jalur pendakian di lokasi tersebut ditutup total hingga waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil oleh Organisasi Persaudaraan Gunung Puntang Indonesia (PGPI).
Pertimbangannya setelah dua remaja berinisial RS (15) dan FR (16) nekat menembus jalur terlarang dan terperosok ke jurang pada Minggu (27/7/2025). Keduanya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
“Setelah kejadian kemarin, yang disorot pasti PGPI karena zona jatuhnya di jalur kami. Maka dari itu, demi mencegah kejadian serupa, jalur pendakian resmi kami tutup sementara,” ujar Ketua Umum PGPI Ikar Kardiman, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya penutupan ini tidak diambil secara sepihak. PGPI menggelar audiensi bersama Basarnas, PMI serta para relawan senior sebelum memutuskan penutupan jalur.
Menurut Ikar, dua remaja tersebut masuk dari jalur basecamp PGPI dan diketahui sempat menjebol kawat pengaman yang sudah dipasang. Ironisnya, jalur menuju Puncak Mega itu sebenarnya sudah lama tidak dibuka untuk kegiatan wisata.
“Puncak Mega sudah ditutup sejak beberapa tahun lalu. Tidak dibuka oleh Perhutani maupun oleh kami. Tapi pendaki liar tetap nekat masuk,” katanya.
PGPI mengaku berada dalam posisi dilematis karena banyak pendaki ilegal tetap memanfaatkan basecamp mereka untuk memulai pendakian.
“Ngelarang enggak bisa, nge-iya-in juga salah. Tapi kalau ada kejadian, kita yang repot, karena PGPI selalu diminta rescue,” ujar Ikar.
Meski tak punya kewenangan melarang secara hukum, PGPI rutin memberikan edukasi dan imbauan soal penutupan jalur dan risiko keselamatan.
Di sisi lain, muncul jalur alternatif dari Gunung Sanggar di Kecamatan Arjasari yang makin diminati karena keindahan Puncak Citiis. Jalur ini sering dipakai pelari lintas alam (trail runner), tapi justru dianggap lebih berbahaya.
“Jalurnya melewati jembatan alam yang sempit, tanahnya gambur dan sangat licin. Banyak yang naik dari Citiis dan turun lewat PGPI, padahal sangat berisiko,” kata Ikar.
PGPI bahkan sudah berkoordinasi dengan pengelola Gunung Sanggar untuk menutup jalur tersebut demi keselamatan pendaki.
Dengan berbagai pertimbangan dan pengalaman insiden sebelumnya, PGPI menegaskan bahwa keselamatan pengunjung adalah prioritas utama.
“Kami tak ingin ada korban jiwa. Maka penutupan ini langkah terbaik,” ucap Ikar Kardiman.










