Asal Usul Kata Sunda, dari Gunung Bercahaya hingga Peradaban dalam Sejarah Nusantara

Asal Usul Kata Sunda, dari Gunung Bercahaya hingga Peradaban dalam Sejarah Nusantara

Terkini | inews | Senin, 16 Juni 2025 - 08:30
share

MALANG, iNews.id - Kata Sunda kini identik dengan wilayah barat Pulau Jawa, yang meliputi Provinsi Jawa Barat. Namun, asal usul kata Sunda ternyata memiliki sejarah panjang, yang menelusuri akar bahasa asing, kebudayaan Hindu hingga geografi.

Secara bahasa, kata “Sunda” bermakna baik, bersih, cemerlang dan suci. Penafsiran ini mengacu pada arti kata dalam bahasa Sanskerta, Jawa Kuno hingga Bali. Bahkan, catatan sejarah dan literatur ilmiah dari bangsa Eropa turut menyebut istilah Sunda sebagai nama wilayah tertentu di India.

Pengaruh Bahasa Sanskerta dan Budaya Hindu dalam Nama Sunda

Dalam bahasa Sanskerta, istilah Sunda berasal dari kata Sund atau Suddha, yang berarti bersinar, terang, putih dan bersih. Istilah ini mencerminkan nilai-nilai spiritual dan keindahan yang kemudian melekat pada identitas budaya Sunda.

Sejarawan Belanda, Huijbert Rouffair, menyebut istilah Sunda dipinjam dari budaya Hindu yang telah menyebar ke Nusantara. Dalam bahasa Jawa Kuno dan Bali, kata Sunda juga diartikan sebagai sesuatu yang suci, murni, tak tercela, bahkan memiliki makna air, pangkat dan waspada.

Catatan Ptolemaeus dan Hubungan Geografis Sunda-India

Ahli geografi Yunani, Ptolemaeus, adalah tokoh pertama yang menyebut nama Sunda dalam bukunya sekitar tahun 150 Masehi. Dia menuliskan di India terdapat tiga wilayah bernama Sunda, yang kemudian menjadi acuan bagi para ahli geografi Eropa.

Berdasarkan catatan itu, istilah Sunda dipakai untuk menamai wilayah timur India, yang oleh ahli geologi Belanda kemudian dikonsep sebagai “Dataran Sunda”, berbeda dari Dataran Sahul di bagian tenggara. Wilayah inilah yang kini mencakup sebagian besar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Gunung Putih Bercahaya dan Inspirasi Nama Sunda di Jawa Barat

Menurut Gonda (1973), kata Sunda pada awalnya digunakan untuk menyebut gunung tinggi di bagian barat Jawa yang tampak putih karena tertutup asap letusan. Gunung yang dimaksud diyakini sebagai Gunung Tangkuban Parahu, yang menjadi ikon geologi di Tanah Sunda.

Dari situ, kata Sunda digunakan untuk menyebut wilayah geografis di sebelah barat Pulau Jawa. Nama ini lalu diadopsi sebagai nama kerajaan, Kerajaan Sunda, yang beribu kota di Pakuan Pajajaran, kini dikenal sebagai Kota Bogor.

Dari Kerajaan ke Suku: Peradaban Sunda dalam Sejarah Nusantara

Tanah Sunda melahirkan sejumlah kerajaan besar di Nusantara, seperti Salakanagara, Tarumanagara, Galuh, Pajajaran, hingga Sumedang Larang. Dari kerajaan-kerajaan ini, lahirlah Suku Sunda sebagai bagian penting dari peradaban bangsa Indonesia.

Suku Sunda dikenal dengan budaya yang halus, bahasa yang lembut, dan sistem sosial yang kaya filosofi. Identitas Sunda berakar dari warisan leluhur yang berasal dari kerajaan-kerajaan tersebut.

Teori Migrasi dan Sundalandia, Akar Leluhur Suku Sunda

Asal usul Suku Sunda juga dikaitkan dengan teori migrasi besar-besaran bangsa Austronesia dari Taiwan melalui Filipina, lalu menyebar ke Pulau Jawa.

Teori lain menyebut bahwa nenek moyang Suku Sunda berasal dari Sundalandia, sebuah daratan purba yang kini terendam dan membentuk wilayah Laut Jawa, Selat Sunda, dan Selat Malaka. Daratan ini dahulu diyakini menjadi pusat peradaban awal manusia Asia Tenggara.

Sunda, Lebih dari Sekadar Nama Wilayah

Secara keseluruhan, kata Sunda memiliki makna yang kompleks dan kaya akan nilai sejarah, budaya, dan geografi. Bukan hanya sekadar nama wilayah, Sunda adalah identitas yang mewakili peradaban besar yang lahir di barat Pulau Jawa.

Dari pengaruh India, catatan Yunani, hingga nama kerajaan dan suku di Indonesia, Sunda terus hidup dalam budaya, bahasa, dan kesadaran sejarah masyarakatnya hingga hari ini.

Topik Menarik