Rosan: 80 Persen Investasi Danantara di Indonesia, Sisanya Luar Negeri
JAKARTA, iNews.id - CEO Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan sebanyak 80 persen investasi Danantara akan berada di Indonesia. Sedangkan sisanya menyasar proyek di luar negeri.
Rosan menjelaskan, kehadiran Danantara akan mampu meningkatkan kepercayaan investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Sebab, Danantara akan memberikan penawaran untuk ikut bergabung dalam proyek investasi di dalam negeri.
"Ekspektasi masyarakat ini tinggi ke Danantara, dan mereka juga tanya, ini nanti investasinya apa saja. Saya yakin banyak yang tunggu, tetapi kita akan melakukan proper, due dilligence, financial, legal, technical, administration dan lain-lain our investment," ujar Rosan dalam acara Entrepreneurial Leadership In Action: Steering Indonesia's Investment & Industrial Renaisance di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Dia menjelaskan, Danantara dan investasi yang masuk dari luar negeri hubungannya akan saling melengkapi. Dana di Danantara bisa di-leverage sebagai investasi di dalam bisnis sehingga bisa naik 4-5 kali lipat lebih banyak.
Investor menanam modal, Danantara bisa menjadi bagian dari investasi tersebut sehingga lebih dipercaya.
"Danantara juga ingin investasi yang ada berkisar 80 persen di Indonesia dan sisanya 20 ingin berinvestasi di luar negeri. Diperkirakan akan masuk income sekira 135 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam 5 tahun," tuturnya.
Rosan menambahkan, investasi menjadi salah satu ujung tombak perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Menurut dia, BUMN perlu dibuat lebih besar dari asetnya. Sebab masih banyak BUMN kita yang harus ditingkatkan produktivitas dan efisiensinya.
Rosan menambahkan, selama 10 tahun terakhir Indonesia berhasil mendatangkan investasi sebesar Rp9.100 triliun, sedangkan 5 tahun periode pertama Prabowo ditargetkan investasi datang ke Indonesia tembus Rp13.000 triliun lewat kehadiran Danantara.
"Dalam 5 tahun ke depan diharapkan investasi yang tumbuh mencapai Rp13 ribu triliun, itu untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029. Dengan pola investasi Danantara sekarang peluang investasi lebih besar," pungkasnya.