Pitra Romadoni: Analisis Roy Suryo soal Ijazah Jokowi Cocoklogi, Dokumen Pembanding Tak Identik

Pitra Romadoni: Analisis Roy Suryo soal Ijazah Jokowi Cocoklogi, Dokumen Pembanding Tak Identik

Terkini | inews | Selasa, 3 Juni 2025 - 23:21
share

JAKARTA, iNews.id - Praktisi hukum Pitra Romadoni mengkritik analisis pakar telematika, Roy Suryo yang soal ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurutnya, analisis yang dilakukan Roy Suryo hanya cocoklogi.

Menurutnya, dokumen yang digunakan Roy Suryo untuk membandingkan ijazah Jokowi juga tidak identik satu sama lain. Terlihat dari warna ketiga ijazah yang berbeda.

"Katanya ini kan melakukan penelitian terhadap potongan-potongan ijazah ini. Saya melihatnya ini juga tidak identik, karena dari segi warna, itu warna hitam, ini warna kuning telor, ini warna kuning agak hitam, ini warna putih," kata Pitra dalam program Rakyat Bersuara yang disiarkan iNews, Selasa (3/6/2025).

"Dari sini saja, apa yang mereka teliti itu tidak identik, karena tidak sama. Arti identik berdasarkan KBBI sama dengan ijazah dengan ini dicocokkan," imbuhnya.

Untuk itu, Pitra menilai, analisa ijazah Jokowi yang dilakukan Roy merupakan cocoklogi. "Penelitian ini saya lihat bukan penelitian, tetapi cocoklogi berdasarkan pengamatan-pengamatan saja, hurufnya disesuaikan," ujarnya.

Dia mengatakan analisis atau penelitian harus membuktikan sejumlah objek tertentu, misalnya pengujian terhadap tinta dan kertas. 

"Nah Mas Roy ini kan menampilkan ada foto warna hitam, foto nomor 1 dan 2 tidak sama, nomor 2 dan 3 juga tidak sama. Artinya ini palsu, ini palsu, karena tidak identik semuanya," ujar Pitra.

Sebelumnya, pakar telematika Roy Suryo mengungkap keganjilan ijazah Jokowi yang diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan UGM. Dia menyimpulkan ijazah Jokowi 99,9 persen tak identik dengan ijazah pembanding.

Mulanya, Roy Suryo menampilkan tiga dokumen ijazah pembandig yakni ijazah nomor 1115 milik Sri Murtiningsih, 1116 milik Hari Mulyono dan 1117 itu milik Frono Jiwo. 

"Tiga ijazah ini, Mas Aiman dan semua pemirsa Rakyat Bersuara, inilah yang disebut identik. Kenapa identik? Kita perhatikan. Huruf Z-nya (pada kata ijazah) masing-masing masuk pada bagian yang sama. Kemudian huruf A pada sarjana, ini juga masuk dalam logo-nya, logo UGM, ini masuk semua," tutur Roy Suryo saat sambil menampilkan ijazah pembanding.

Lantas, Roy Suryo pun membandingkan ijazah milik Jokowi yang ditampilkan saat konferensi pers Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Mabes Polri pada 22 Mei 2025. Dia mengungkapkan keganjilan ijazah Jokowi dengan ijazah pembanding, salah satunya huruf Z pada kata ijazah.

"Dan yang paling jelas lagi adalah uruf A pada sarjana. Pada sarjana, uruf A ini masuk pada logo (UGM). Huruf A ini masuk pada logo. Huruf A ini masuk pada logo. Huruf A pada ijazah 1120, yang disitu tertulis Joko Widodo, itu keluar dari logo, huruf A-nya keluar itu. Jadi kalau ditunjuk, ini akan kelihatan banget ya," tutur dia.

Kendati demikian, Roy Suryo menyimpulkan ijazah Jokowi tak identik dengan dokumen pembanding. Dia pun menyatakan bersedia untuk melakukan uji kevalidan ijazah Jokowi bersama.

"Dengan demikian, ini bisa dipastikan, 99,9 persen ijazah 1120 itu, dicetak tidak pada waktu yang sama dengan 115, 116, 117. Artinya, tidak dikeluarkan pada saat yang sama. Artinya, tiga ijazah di bawah ini identik. Ijazah 1120 tidak identik," kata Roy Suryo.

Topik Menarik