Sosok Eko Bunawi, Petugas Haji yang Wakafkan Hati Jadi Pelindung Tamu Allah SWT

Sosok Eko Bunawi, Petugas Haji yang Wakafkan Hati Jadi Pelindung Tamu Allah SWT

Terkini | okezone | Jum'at, 23 Mei 2025 - 19:30
share

JEDDAH – Di tengah teriknya matahari Kota Jeddah, sosok tegap berseragam biru hadir sebagai pahlawan. Salah satu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Eko Bunawi, rela menggendong dan memapah jamaah lanjut usia (lansia) yang membutuhkan bantuannya di parkiran Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.

Eko selalu memastikan seluruh jamaah dalam kondisi aman di dalam bus sebelum akhirnya berangkat menuju Kota Makkah. Ia tak hanya membantu, tapi mewakafkan dirinya sepenuh hati untuk melayani tamu-tamu Allah SWT dengan kesabaran yang tak terbatas. Okezone yang tergabung dalam Tim Media Center Haji (MCH 2025), menjadi saksi mata begitu tulusnya Eko membantu jamaah haji Indonesia.

1. Tergabung dalam Bidang Layanan Perlindungan Jamaah

Di musim haji 2025, Eko tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi layanan Perlindungan jamaah (Linjam). Ia masuk ke layanan Linjam setelah lolos seleksi usai mengikuti Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Desember 2024.

Setelah dinyatakan lolos oleh Kementerian Agama, Eko mengikuti bimbingan teknis juga di Asrama Haji Pondok Gede pada April 2025. Tak lama setelah mengikuti bimbingan teknis, Eko pun berangkat ke Arab Saudi.

2. Tugas yang Tak Mudah Dijalaninya

Di PPIH layanan Linjam, Eko ditugaskan di Linjam Sektor Satu Daker Bandara. Ia aktif berkomunikasi di Grup WhatsApp soal kedatangan jamaah haji di bandara lengkap dengan maskapai hingga jumlah koper yang tiba. Eko dan tim juga tak membiarkan jamaah berjalan dengan kursi roda tanpa pendamping.

“Saya benar-benar terpanggil untuk menjadi petugas dan menikmati bisa membantu tamu Allah,” kata Eko.

 

3. Ingat Pesan Menteri Agama Nasaruddin Umar

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Petugas Haji 2025, Eko selalu mengingat pesan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Menag berpesan agar memperlakukan jamaah seperti merawat orangtua sendiri.

“Itu nasihat yang saya tidak bisa lupa. Coba kalau ibu atau bapak kita dalam posisi itu, bagaimana harus memperlakukannya,” kata Eko dengan mata yang berbinar-binar.

4. Pengalaman Tangani Jamaah Dimensia

Eko juga menceritakan momen saat menangani jamaah haji dengan gangguan dimensia (penurunan daya ingat) asal Embarkasi Lombok, NTB. Saat itu, jamaah perempuan ini menolak naik bus karena mencari anaknya.

Memiliki pengalaman panjang, Eko tidak kehabisan akal. Ia men-scan barcode ID haji milik jamaah lansia tersebut dan tak disangka, ditemukan kontak sang anak yang berada di Tanah Air. Dari situlah, Kapten Eko berhasil meredam kepanikan sang jamaah lansia.

“Itu saya video call ke anaknya, dan akhirnya bisa dibujuk untuk naik bus. Jadi, menghadapi orang seperti ini tidak bisa dengan cara-cara mendesak, tapi harus dibujuk dengan berbagai cara. Nah, pas ibunya sebut anaknya si Joko, itulah cara terbaik saya untuk membujuk,” tegas Eko.

Di tengah lautan manusia yang datang menunaikan panggilan suci, Eko Bunawi bukan hanya hadir sebagai petugas, melainkan sebagai sosok yang membawa ketulusan, empati, dan semangat pengabdian tanpa syarat. Pengabdian Eko adalah bukti melayani dengan hati adalah ibadah tertinggi yang tak selalu membutuhkan mimbar, cukup niat tulus dan langkah tanpa pamrih.

Topik Menarik