Pusat data AI Raksasa UAE Mulai Beroperasi 2026, Didukung 100 Ribu Chip Nvidia

Pusat data AI Raksasa UAE Mulai Beroperasi 2026, Didukung 100 Ribu Chip Nvidia

Terkini | idxchannel | Jum'at, 23 Mei 2025 - 15:10
share

IDXChannel — Pusat data kecerdasan buatan (AI) berskala besar di Uni Emirat Arab (UEA) dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026. Tahap pertama proyek raksasa itu diperkirakan menggunakan sekitar 100 ribu chip semikonduktor Nvidia.

Pembangunan pusat data AI raksasa yang diberi nama "Stargate UEA" itu menunjukkan ambisi negara Arab tersebut di bidang teknologi kecerdasan buatan. 

Alarabiyah melansir, proyek itu menjadi bagian dari kesepakatan yang dimediasi Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu. Jika rampung, fasilitas itu bakal menjadi pusat data AI terbesar di dunia di luar Amerika Serikat. 

Sebelumnya, AS sempat membatasi pengiriman teknologi canggih ke UEA karena hubungan dekat negara Teluk itu dengan China. Namun, awal bulan ini, Trump mencabut aturan pembatasan yang diberlakukan oleh pendahulunya, Presiden Joe Biden, tersebut.

Berlokasi di Abu Dhabi dengan luas 26 km persegi, Stargate UEA dirancang dengan kapasitas total 5 gigawatt. Tahap pertama pusat data AI dengan kapasitas 1 gigawatt akan dibangun oleh perusahaan UEA, G42, bekerja sama dengan OpenAI, Oracle, Nvidia, Cisco Systems dari AS, serta SoftBank Group dari Jepang. 

Pada Kamis (22/5/2025) kemarin, G42 mengumumkan bahwa proyek itu akan menggunakan sistem Grace Blackwell GB300 milik Nvidia, server AI tercanggih yang ada saat ini. Kapasitas awal sebesar 200 megawatt dijadwalkan beroperasi pada 2026. 

Meskipun jumlah server belum diumumkan, firma analis TrendForce memperkirakan bahwa setiap server GB300 dengan 72 chip mengonsumsi daya sekitar 140 kilowatt, setara dengan kebutuhan sekitar 1.400 server atau 100 ribu chip Nvidia.

"Platform ini akan menjadi yang pertama di dunia yang memungkinkan institusi pemerintah dan komersial UEA mengintegrasikan data mereka dengan model AI paling mutakhir," ujar Kepala Teknologi sekaligus Chairman Oracle, Larry Ellison dalam pernyataan resminya.

Sementara Departemen Perdagangan AS, yang mengawasi kontrol ekspor chip, menyatakan akan membentuk kelompok kerja bersama UEA. Tujuannya adalah untuk memastikan proyek itu memenuhi standar keamanan Washington DC dan mendukung pengembangan infrastruktur AI yang bertanggung jawab, baik di UEA maupun secara global. 

(Ahmad Islamy Jamil)

Topik Menarik