Tertipu Badal Haji Palsu, Apakah Masih Dapat Pahala? Cek Ulasannya

Tertipu Badal Haji Palsu, Apakah Masih Dapat Pahala? Cek Ulasannya

Terkini | okezone | Rabu, 21 Mei 2025 - 12:20
share

JAKARTA - Tertipu badai Haji palsu terkadang dialami beberapa pihak karena kelalaian. Badal haji menjadi ibadah yang dilakukan oleh seseorang atas nama orang lain yang tidak mampu melaksanakannya sendiri karena uzur syar’i seperti sakit permanen, usia lanjut, atau sudah meninggal dunia.

Badal haji bukan bisnis biasa, tapi ibadah yang butuh kejujuran dan pemahaman syariat. Karena itu, pilihlah lembaga terpercaya, biasanya dari ormas Islam atau travel resmi yang bekerja sama dengan Kemenag.

Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (20/5/2025), Okezone telah merangkum tertipu badal Haji palsu, sebagai berikut.

Fenomena Tertipu Badal Haji Palsu

Apabila seseorang tertipu oleh oknum yang menawarkan jasa badal haji palsu, apakah pahala hajinya tetap sampai kepada orang yang diniatkan (seperti orang tua yang sudah meninggal) dan apakah si pemberi uang tetap mendapat pahala?

Insya Allah, si pemberi niat dan dana tetap mendapatkan pahala niat dan usahanya. Namun, pahala hajinya tidak sempurna karena ritual haji tidak benar-benar dilakukan.

Dalam Islam, niat yang ikhlas sangat dihargai, bahkan jika amalnya gagal karena faktor di luar kendali.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang mendapatkan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, jika seseorang sungguh-sungguh ingin membadalhajikan orang lain dan sudah membayar, lalu ditipu, niat dan usahanya tetap dicatat sebagai amal baik. Karena hajinya tidak dilakukan secara sah, maka status badal haji untuk orang yang diniatkan tidak terjadi secara syar’i. Dalam hal ini, haji belum gugur dari orang yang seharusnya dibadalkan (jika dia belum berhaji).

 

Oknum yang menipu dengan mengaku membadalkan haji padahal tidak melaksanakannya, memikul dosa besar karena menipu dalam urusan ibadah. Termasuk dalam firman Allah:

"Celakalah bagi orang-orang yang curang..."
(QS. Al-Muthaffifin: 1)

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Bertaubat karena kelalaian dalam memilih jasa (jika ada unsur kelalaian), meskipun niat baik.
Berusaha lagi membadalkan haji melalui pihak yang terpercaya, bila masih mampu.
Doakan orang yang diniatkan badal hajinya, karena doa juga bentuk bakti dan amal.
 

Topik Menarik