OJK Sebut Kredit Perbankan ke Sektor Tekstil dan Alas Kaki Sentuh Rp160 Triliun

OJK Sebut Kredit Perbankan ke Sektor Tekstil dan Alas Kaki Sentuh Rp160 Triliun

Terkini | idxchannel | Minggu, 18 Mei 2025 - 10:24
share

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat dukungan terhadap sektor industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan alas kaki. Industri ini dinilai sangat strategis di mana penyaluran kredit ke sektor ini mencapai ratusan triliun rupiah.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan, hingga Maret 2025, total kredit perbankan kepada industri TPT dan alas kaki mencapai Rp160,41 triliun, setara 2,03 persen dari total kredit nasional. Sektor ini juga menyumbang 32,79 persen dari total tenaga kerja di industri padat karya, atau sekitar 4 juta orang pada 2024.

Dia menambahkan, pertumbuhan industri TPT hingga Maret 2025 mencapai 4,64 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,26 persen. Sektor ini berkontribusi 1,02 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Dian menegaskan, pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem industri tekstil yang tangguh dan kompetitif secara global. Industri TPT nasional memiliki potensi besar, baik dari sisi pasar domestik maupun ekspor.

"Namun, tantangan struktural seperti tingginya biaya logistik dan ketergantungan terhadap pasar ekspor tertentu perlu segera diatasi secara komprehensif melalui pendekatan Indonesia Incorporated, yaitu kolaborasi nyata antara pelaku industri, perbankan, BUMN, dan pemerintah,” kata Dian dikutip Minggu (18/5/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara konsinyering yang digelar OJK di Jakarta, Jumat (16/5/2025) bersama kementerian terkait, industri perbankan, dan pelaku usaha TPT. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI dalam Sarasehan Ekonomi Nasional.

Dalam diskusi tersebut, Dian menyoroti beberapa tantangan utama industri TPT mulai dari tingginya biaya logistik hingga kebutuhan diversifikasi pasar ekspor,yang selama ini masih bergantung pada negara seperti AS, Turki, China, Malaysia, dan Jepang.

Dian juga menekankan peran penting sektor jasa keuangan dalam mendukung struktur bisnis industri TPT. Ia menyebut sinergi antara industri perbankan dan pelaku usaha perlu diperkuat agar pembiayaan menjadi lebih tepat sasaran dan berkelanjutan meski ekspansi kredit juga perlu disertai penguatan manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian.

Menurutnya, industri TPT masih berpotensi besar mengingat minat investor asing terus meningkat. Tren positif terlihat dari peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA) ke sektor ini dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, kata Dian, pemerintah juga telah menyiapkan berbagai insentif untuk mendorong sektor ini, antara lain program restrukturisasi mesin produksi, penguatan rantai pasok, ketersediaan bahan baku, insentif fiskal seperti pengurangan bea masuk dan pajak, serta subsidi listrik untuk industri padat karya.

(Rahmat Fiansyah)

Topik Menarik