India Gempur Pangkalan Udara Pakistan Setelah Menlu Arab Saudi Mendarat
MOSKOW, iNews.id - India dan Pakistan kembali saling serang menggunakan rudal dan drone, Jumat (9/5/2025) malam hingga Sabtu dini hari. Kali ini Pakistan merespons dengan serangan ke Negara Bagian Punjab, India.
Juru bicara militer Pakistan Ahmed Sharif Chaudhry, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (10/5/2025), mengatakan India menembakkan rudal ke tiga pangkalan udaranya (lanud).
Jet tempur India menembakkan rudal udara-ke-darat menargetkan Lanud Nur Khan di Rawalpindi, Murid di Kota Chawkal berjarak sekitar 120 km dari Ibu Kota Islamabad, dan Rafiqui di Kota Shorkot, Provinsi Punjab. Laporan lain menyebutkan, India juga menggunakan rudal balistik.
Padahal beberapa jam sebelumnya Menteri untuk Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir baru tiba di Lanud Nur Khan untuk melakukan kunjungan kerja ke Pakistan.
Meski demikian dia memastikan tidak ada aset Angkatan Udara Pakistan yang terdampak serangan. Beberapa ledakan juga terdengar di Kota Peshawar, Pakistan.
Chaudry memperingatkan India akan membalas serangan tersebut.
Sementara itu Pakistan dilaporkan menyerang Kota Amritsar, Negara Bagian Punjab. Saksi mata di kota tersebut mendengar setidaknya empat ledakan keras.
Punjab merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Pakistan. Garis perbatasan Punjab dengan Pakistan sepanjang 532 km. Punjab juga menjadi nama provinsi di Pakistan.
India menabuh genderang perang melawan Pakistan sejak Rabu (7/5/2025) dengan menyerang sembilan target di Punjab dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan yang diberi nama Operasi Sindoor itu telah menewaskan 31 orang dan melukai 57 lainnya.
Militer Pakistan merespons dengan merontokkan lima jet tempur India, termasuk tiga unit Rafale serta banyak drone. Serangan respons Pakistan terhadap India dilaporkan menewaskan 15 orang.
India menyerang Pakistan sebagai respons atas serangan teror di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April lalu yang menewaskan 28 orang. Pakistan berkali-kali membantah terlibat dalam serangan yang diklaim oleh Kelompok Perlawanan Kashmir itu, bahkan balik menuduh India sengaja menjadikan peristiwa itu sebagai alasan untuk perang.










