Heboh Bau Menyengat Mirip Gas di Bekasi, BNPB: Masih Ditelusuri

Heboh Bau Menyengat Mirip Gas di Bekasi, BNPB: Masih Ditelusuri

Terkini | okezone | Sabtu, 19 April 2025 - 17:53
share

JAKARTA - Bau menyengat menyerupai gas dilaporkan tercium dan dirasakan oleh warga di beberapa wilayah di Kota Bekasi, pada Jumat 18 April 2025 malam pukul 21.50 WIB. Menindaklanjuti laporan tersebut, BPBD Kota Bekasi membenarkan adanya bau menyengat dan lantas mencari tahu penyebab atau sumber bau menyengat tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), monitoring dilakukan BPBD Kota Bekasi hingga tiga kecamatan, yakni Mustikajaya, Rawalumbu, dan Bantargebang dengan menerjunkan tiga ambulans.

"Hingga Sabtu (19/4) dini hari titik sumber penyebab bau tersebut belum dapat ditemukan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Sabtu (19/4/2025).

Menurut laporan yang diterima, Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Bekasi melanjutkan penelusuran pada Sabtu 19 April pagi dengan menyisir sekitar daerah aliran sungai (DAS) Kali Bekasi. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah sumber bau menyengat berasal dari air sungai yang tercemar limbah pabrik.

Selain itu, Tim BPBD juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan pemilik jaringan pipa gas yang terdapat di Kota Bekasi, yakni Perusahaan Gas Nasional (PGN), Perta Gas, hingga perusahaan BUMD untuk mencari tahu penyebab bau yang dirasakan warga tersebut.

 

Sebelumnya, bau menyengat yang merebak di Bekasi ini dikeluhkan warga di media sosial, pada Jumat 18 April. BPBD melaporkan, bau tersebut bahkan tercium di beberapa kecamatan seperti Mustikajaya, Rawalumbu, Bantargebang, hingga sebagian di wilayah Bekasi Selatan.

Sehubungan dengan hal ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan. Apabila mencium bau menyengat menyerupai gas, warga diharapkan segera menjauhi area yang terdampak, menghindari penggunaan api atau perangkat listrik yang dapat memicu ledakan, serta menutup hidung dan mulut dengan kain basah untuk meminimalisir paparan zat berbahaya. 

"Selain itu, masyarakat diminta segera melaporkan kejadian serupa kepada BPBD setempat dan terus mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang guna menghindari kepanikan dan memastikan keselamatan bersama," imbaunya.
 

Topik Menarik