Sri Mulyani soal Tarif Trump: Ilmu Ekonomi Tidak Berlaku, Tujuannya Tutup Defisit

Sri Mulyani soal Tarif Trump: Ilmu Ekonomi Tidak Berlaku, Tujuannya Tutup Defisit

Terkini | inews | Kamis, 10 April 2025 - 07:28
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pengenaan tarif impor Amerika Serikat (AS) telah mengubah tatanan ekonomi dunia. Mantan direktur Bank Dunia ini menilai tindakan Presiden AS Donald Trump membuat teori-teori ekonomi konvensional menjadi tidak relevan.

"Tarif resiprokal yang disampaikan oleh Amerika terhadap 60 negara menggambarkan cara penghitungan tarif tersebut yang saya rasa semua ekonom yang sudah belajar ekonomi tidak bisa memahami," ujar Sri Mulyani dikutip dari tayangan iNews Sore, Kamis (10/4/2025).

Dia menyatakan, tujuan Trump mengeluarkan kebijakan tersebut untuk menutup celah defisit perdagangan. Menurutnya, AS tidak ingin bergantung dengan membeli komoditas dari negara lain.

Sehingga, kata dia, ilmu ekonomi sudah tidak diterapkan dalam kebijakan ini. Sebab yang terpenting menutup defisit.

"Jadi ini juga sudah tidak berlaku lagi ilmu ekonomi, yang penting pokoknya tarif duluan, karena tujuannya adalah menutup defisit, tidak ada ilmu ekonominya di situ, menutup defisit," tutur dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia memilih jalur negosiasi dalam menyikapi kebijakan tarif resiprokal AS. Dia menyebut, pilihan tersebut diambil sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam sejumlah rapat. 

Bukan tanpa alasan, Airlangga menyebut dipilihnya opsi jalur negosiasi karena AS merupakan mitra strategis bagi Indonesia. 

"Arahan Bapak Presiden untuk merespons ini dalam beberapa kali pembicaraan dan bahkan dalam rapat, ini Indonesia memilih jalur negosiasi karena Amerika merupakan mitra strategis," ujar Airlangga.

Topik Menarik