Laba BYD di Kuartal-I 2025 Diprediksi Naik Tajam Capai Rp23 Triliun
IDXChannel- Produsen mobil listrik China, BYD memperkirakan pendapatan kuartal pertama akan meningkat. BYD mempunyai tujuan memulihkan kepercayaan para investor setelah rencana tarif timbal balik Amerika Serikat (AS) yang membuat pasar saham China jatuh.
Dilansir marketscreener, Selasa (8/4/2025), BYD memperkirakan laba bersih kuartal pertama naik menjadi antara 8,5 miliar yuan (Rp19,5 triliun) hingga 10 miliar yuan (Rp23 triliun). Angka itu naik tajam dari 4,57 miliar yuan tahun sebelumnya.
BYD juga memproyeksikan laba per saham antara 2,91 yuan dan 3,42 yuan untuk kuartal tersebut. Angak ini naik dibandingkan dengan 1,57 yuan setahun sebelumnya.
Para analis menilai rilis yang disampaikan BYD itu menunjukkan kepercayaan diri perusahaan tentang kinerjanya. Selain itu, rilis juga sebagai pengingat terkait peningkatan sentimen pasar.
"Ini adalah katalis untuk meningkatkan kepercayaan pasar setelah aksi jual yang tajam kemarin," kata analis CCB International, Qu Ke.
BYD mengatakan pertumbuhan pendapatan yang kuat bisa terealisasi dengan ekspansi berkelanjutan dari skala ekonomi dan operasi vertikal yang terintegrasi secara strategis.
"Sebagai pemimpin industri, perusahaan mencapai rekor penjualan NEV untuk kuartal pertama, melampaui rekor tertinggi sebelumnya," kata BYD.
NEV adalah kendaraan energi baru yang digunakan China untuk menyebut mobil listrik sepenuhnya dan hibrida plug-in. BYD memperkirakan pertumbuhan penjualan yang substansial di pasar luar negeri.
Sebelumnya, BYD mengatakan telah menjual 1 juta kendaraan pada kuartal pertama. Jumlah ini naik 60 persen dari tahun lalu.
BYD menjual 416.388 mobil listrik dengan baterai, mengalahkan Tesla untuk tetap menjadi penjual mobil listrik terbesar di dunia pada kuartal tersebut.
(Ibnu Hariyanto)