Cara Jitu Pangkas Subsidi Energi hingga Rp4,9 Triliun
JAKARTA - Indonesia bisa menghemat anggaran subsidi energi hingga Rp4,984 triliun mempercelar penggunaan kendaraan listrik (EV). Temuan tersebut termuat dalam laporan terbaru International Council on Clean Transportation (ICCT) yang berjudul Roadmap to Zero: The pace of Indonesia’s electric vehicle transition.
1. Perbanyak Kendaraan Listrik
Managing Director ICCT Ray Minjares menjelaskan, menyampaikan bahwa laporan tersebut menyajikan dua skenario pertumbuhan EV guna mendorong Indonesia mencapai target net zero emissions pada 2060.
Laporan tersebut menyatakan kendaraan roda dua dan tiga diproyeksikan mencapai adopsi penuh (100) pada tahun 2040. Sementara itu, kendaraan roda empat, bus, serta truk baik sedang maupun berat diperkirakan mencapai 100 adopsi pada tahun 2045.
"Dalam skenario net-zero, pengurangan konsumsi bahan bakar cair kumulatif hingga 2060 diperkirakan mencapai 5,1 hingga 6,7 miliar barel setara minyak, yang berarti subsidi energi dapat dihemat antara Rp3,960 triliun hingga Rp4,984 triliun," kata Ray Minjares, Senin (17/2/2025).
Laporan tersebut juga menunjukkan proyeksi yang lebih optimis, yaitu best practice. Kendaraan roda dua dan tiga, dengan skenario best practice, dapat mencapai adopsi 100 pada tahun 2037, sedangkan kendaraan roda empat, bus, dan truk diperkirakan mencapai target 100 pada tahun 2040.
Ray menerangkan, kedua skenario tersebut dipandang memiliki manfaat besar bagi kondisi iklim serta perekonomian Indonesia.
2. Manfaat Kendaraan Listrik
Selain keuntungan ekonomi, peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke EV diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) sebesar 2,4 hingga 3,1 gigaton. Ray Minjares menekankan bahwa sektor transportasi di Indonesia menyumbang sekitar 22 dari total emisi energi.
"Dampak polusi dari pembakaran bahan bakar fosil ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga menimbulkan 4.500 kematian dini setiap tahunnya—belum termasuk kasus asma, hilangnya hari kerja, dan dampak sosial lainnya," ujarnya.
ICCT berharap temuan dalam laporan tersebut dapat mendorong kebijakan pemerintah untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik. Langkah ini tidak hanya akan mengurangi beban subsidi energi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emissions pada tahun 2060.