Rusia Bidik India Jadi Pasar Utama LNG

Rusia Bidik India Jadi Pasar Utama LNG

Terkini | sindonews | Minggu, 16 Februari 2025 - 07:31
share

Rusia terus meningkatkan produksi dan ekspor gas alam cair atau LNG, meskipun ada sanksi. Wakil Menteri Energi Pertama, Pavel Sorokin menyakini, Rusia bakal memperluas pengiriman LNG hingga ke India.

Dalam India Energy Week di New Delhi, Ia menyatakan bahwa pembeli minyak mentah terbesar Moskow bisa menjadi pasar utama untuk LNG.

Pemasok LNG utama ke India saat ini masih berada ditangan Qatar dan AS, yang bersama-sama memenuhi sekitar 50 dari permintaannya. Namun konsumsi gas alam di negara itu diperkirakan akan meningkat sebesar 60 antara tahun 2023 dan 2030, pada akhirnya bakal menggandakan kebutuhan impor LNG-nya, menurut Badan Energi Internasional (IEA).

"India adalah salah satu titik terjauh untuk LNG kami. Sebelumnya, kami tidak memiliki LNG cadangan untuk dikontrak dengan mitra India, tetapi ini berubah. Kami memperluas pasar LNG, meluncurkan proyek baru, dan berharap India akan menjadi mitra dagang utama di ruang ini," kata Sorokin.

Dia menekankan, bahwa Rusia menawarkan "harga yang kompetitif" dan akan terus berdagang dengan mitranya, meskipun ada sanksi yang meningkat dari Washington dan sekutunya. "Kami siap bersaing di pasar bebas, asalkan tidak disertai dengan langkah-langkah ilegal seperti sanksi," katanya.

India saat ini memiliki 7 terminal impor LNG dengan total kapasitas sekitar 47,7 juta metrik ton per tahun. IEA memprediksi, bahwa lonjakan permintaan akan memerlukan kapasitas impor tambahan pada paruh kedua dekade ini.

Sedangkan Rusia, salah satu eksportir gas terbesar di dunia, mengirimkan rekor 33,6 juta metrik ton LNG tahun lalu, lebih dari setengahnya pergi ke Uni Eropa, menurut perusahaan analitik Kpler.

Pada bulan Desember, Wakil Perdana Menteri, Alexander Novak mengatakan, bahwa Rusia memiliki "proyek besar." "Volume baru sedang dibangun, dan pasokan LNG pergi ke negara-negara Eropa dan Asia," katanya.

Sementara Uni Eropa melarang batu bara Rusia, minyak mentah laut, dan produk minyak sulingan, UE belum menjatuhkan sanksi langsung terhadap gas dan LNG karena ketergantungannya pada bahan bakar. Namun, AS telah memberikan sanksi kepada produsen LNG utama Rusia, Novatek, dan proyek Arctic LNG 2-nya, yang diperkirakan akan menghasilkan hampir 19,8 juta metrik ton LNG per tahun, terutama untuk pasar Asia.

Pada bulan Januari, AS memberi sanksi kepada dua entitas India karena diduga mendukung proyek Arctic LNG 2 Rusia.

Washington, pada saat yang sama, telah mendorong India untuk meningkatkan impor LNG dan minyak untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara. Nada yang sama dibuat oleh Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis ketika dia bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi di Gedung Putih.

Berbicara kepada media setelah pertemuan, Menteri Luar Negeri India Vikram Misri mengatakan: "Saya pikir kami membeli sekitar USD15 miliar dalam bentuk output energi AS. Ada kemungkinan besar angka ini akan naik jadi USD25 miliar."

Topik Menarik