Waspada Ilusi Pilihan, Hambatan Gen Z dalam Cari Kerja
JAKARTA - Banyak anak muda yang kini merasa memiliki banyak pilihan dalam berkarier, tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Fenomena ini kerap disebut illusion of choice atau ilusi pilihan.
Menurut Akademisi dan Praktisi Bisnis Rhenald Kasali diluar sana, banyak lulusan baru atau fresh graduate yang bingung menentukan langkah karena merasa memiliki banyak opsi. Akibatnya, mereka ragu-ragu dan kehilangan peluang yang berharga. Di sisi lain, ekspektasi tinggi dari media sosial dan keluarga pun semakin memperkeruh keadaan.
1. Apa itu Illusion of Choice?
Illusion of choice atau Ilusi Pilihan adalah kondisi di mana seseorang merasa memiliki banyak pilihan, padahal kenyataannya tidak. Hal ini kerap dijelaskan oleh pakar manajemen Rhenald Kasali dalam unggahan Instagramnya.
Ia menyebutkan bahwa fenomena ini muncul akibat paparan cerita sukses di media sosial yang memberikan kesan bahwa siapa pun bisa berhasil dengan mudah. Padahal, kesuksesan membutuhkan kerja keras, disiplin, dan keberanian dalam mengambil peluang.
Banyak Gen Z yang terlalu selektif dalam mencari pekerjaan pertama, berharap menemukan posisi yang ideal. Akibatnya, mereka melewatkan kesempatan yang bisa menjadi batu loncatan. Padahal, dalam dunia kerja, pengalaman lebih berharga daripada sekadar mencari pekerjaan dengan gaji tinggi.
2. Mandiri dalam Memilih
Selain faktor individu, keluarga juga memengaruhi keputusan karier anak muda. Banyak orang tua yang terlalu ikut campur dalam menentukan pilihan anaknya, sehingga pemberi kerja bisa melihatnya sebagai tanda ketidakmandirian.
Anak muda perlu mengambil keputusan dan menghadapi realitas dunia kerja dengan sikap yang matang. Mandiri dalam memilih dan berani mengambil langkah pertama dapat membuka lebih banyak peluang dibandingkan terus menunggu kesempatan yang dianggap sempurna.
3. Fokus pada Kesempatan Nyata
Agar tidak terjebak dalam illusion of choice, anak muda perlu lebih realistis dalam melihat peluang. Daripada terlalu banyak mempertimbangkan pilihan, lebih baik segera mencoba dan belajar dari pengalaman.
Selain itu, penting pula mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan industri agar menjadi kandidat yang lebih kompetitif. Dengan etos kerja yang baik dan sikap terbuka terhadap peluang, Gen Z dapat lebih mudah beradaptasi dan berkembang di dunia kerja.