Kisruh di PN Jakut, Razman Nasution Mengaku Teraniaya
JAKARTA - Pengacara Razman Arif Nasution mengaku sebagai orang yang justru teraniaya dalam kericuhan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama di PN Jakarta Utara. Khususnya oleh dua orang berbaju batik.
"Press confrence ini menjelaskan substansi dari apa, mengapa, dan kenapa terjadi sedikit kericuhan. Saya bilang sedikit, tak ada barang rusak, tak ada kepala bonyok, tak ada darah mengalir koyak dan sebagainya, apalagi menyentuh hakim, sama sekali semua tim hukum termasuk saya tak ada menyentuh fisik hakim," ujar Razman, Sabtu (8/2/2025).
Ia menjelaskan, bahwa dalam kericuhan kemarin, ada yang mendorong dirinya, yakni dua orang berbaju batik. Perbuatan kedua orang itu membuat dirinya teraniaya di ruang persidangan tersebut.
"Justru saya didorong, kalau mau jujur buka CCTV-nya saja justru teraniaya, bukan saja oleh dua orang berbaju batik tapi oleh mitra kami," tuturnya.
Namun, dia pun memaafkan hal itu dan dia pun merupakan seorang doktor dan master dari universitas di Malaysia. Maka itu, dia tak mungkin ceroboh dalam membuat tindakan, yang mana kericuhan pun terjadi karena adanya sebab akibat.
"Apa yang kami lakukan bukan sebuah tindakan mendahului, terjadinya sedikit kekisruhan, itu hubungan sebab-akibat," katanya.
