Quraish Shihab Sebut Sholat Bentuk Penghormatan Mendalam kepada Allah SWT

Quraish Shihab Sebut Sholat Bentuk Penghormatan Mendalam kepada Allah SWT

Terkini | okezone | Selasa, 28 Januari 2025 - 18:20
share

JAKARTA - Ulama Muhammad Quraish Shihab mengingatkan kepada umat Islam bahwa sholat bukan sekadar kewajiban, melainkan bentuk penghormatan yang sangat mendalam kepada Allah SWT.

1. Sholat Bentuk Penghormatan kepada Allah

Menurutnya, dalam setiap gerakan sholat, terdapat berbagai bentuk penghormatan mulai dari berdiri, rukuk, sujud, hingga kalimat-kalimat yang kita ucapkan.

"Di dalam sholat, segala bentuk penghormatan kita temukan: berdiri, rukuk, ada orang yang hormat pakai rukuk, ada yang hormat pakai sujud, ada yang hormat pakai kata-kata, dan sebagainya," kata Quraish Shihab saat peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, melansir laman NU, Selasa (28/1/2025).

Ia menjelaskan, dalam Alquran, perintah untuk mendirikan sholat bukan sekadar menunaikan, tetapi lebih kepada memperhatikan kualitas dan kekhusyukan dalam pelaksanaannya. Dalam konteks ini, kata mendirikan menunjukkan pentingnya kesempurnaan dalam sholat, baik dari segi rukun, syarat, maupun sunnahnya.

"Kata Sayyidina Umar, banyak yang sholat, tetapi tidak laa yuqiimuuna sholah, tidak mendirikan shalat. Apa artinya mendirikan shalat? Berdiri itu adalah sikap yang sempurna. Sempurnakan sholat itu, laksanakan sholat itu, secara sempurna dengan rukunnya, syaratnya, sunnahnya, dan sebagainya," ujar Quraish.

Ia menekankan, sholat adalah kebutuhan rohani yang mendalam, bukan sekadar rutinitas yang dilakukan untuk menggugurkan kewajiban. Baginya, sholat adalah cara manusia berkomunikasi dengan Tuhan. Jika menginginkan bantuan atau kasih sayang dari Allah SWT, muslim harus melakukannya dengan tulus dan sepenuh hati.

"Jika Anda meminta kepada Tuhan dan mengharap diberi, bagaimana sikap Anda kalau ada orang yang meminta kepada Anda, lalu Anda tidak memberi?" katanya.

2. Pentingnya Keberagaman

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyoroti pentingnya keberagamaan seseorang yang diukur dari bagaimana ia mengaktualisasikan ajaran agama dalam kehidupan sosial. Ia menjelaskan, hal itu terangkum dalam Surat Al-Maun yang menunjukkan bahwa keberagamaan seseorang itu diukur dengan resonansinya atau aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat.

"Jadi juga bisa disilakan keshalihan sosialnya itu menjadi sangat penting dan untuk menjadi ukuran apakah sholat itu efektif atau tidak maka itu untuk sampai kepada sholat yang seperti itu memang harus memanfaatkan seluruh rangkaian sholat itu," kata Menag.

Dalam kaitannya dengan sholat, Nasaruddin menjelaskan, sholat yang efektif tidak hanya dilihat dari segi pelaksanaannya, tetapi juga dari dampaknya terhadap kehidupan sosial dan spiritual seseorang.

Topik Menarik