Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Rp1.728 Triliun usai Aksi Jual DeepSeek
500 orang terkaya di dunia ramai-ramai kehilangan duit USD108 miliar atau setara Rp1.728 triliun (dengan kurs Rp16.004 per USD), akibat aksi jual yang dipimpin perusahaan teknologi dengan pengembang artificial intelligence atau AI China, DeepSeek untuk membuat indeks utama anjlok.
Miliarder yang kekayaannya terkait dengan kecerdasan buatan menjadi yang paling boncos pada awal pekan. Co-founder Nvidia Corp., Jensen Huang melihat kekayaannya menyusut USD20,1 miliar atau mengalami penurunan 20, sedangkan pendiri Oracle Corp. Larry Ellison kehilangan USD22,6 miliar.
Kerugian Larry Ellison secara absolut lebih besar, tetapi hanya mewakili 12 dari kekayaannya, menurut Index Billionaires Bloomberg. Selanjutnya ada Michael Dell dari Dell Inc. yang hartanya menyusut USD13 miliar, ditambah ada salah satu pendiri Binance Holdings Ltd. Changpeng "CZ" Zhao saat kekayaan miliknya terpangkas USD12,1 miliar.
Kelompok taipan teknologi melihat kekayaan miliknya senilai USD94 miliar menguap, atau sekitar 85 dari total penurunan indeks Bloomberg. Sementara itu Indeks Nasdaq Composite turun 3,1, dan S&P 500 ambles hingga 1,5.
Sebagai informasi DeepSeek yang berbasis di Hangzhou telah mengembangkan AI sejak 2023, tetapi perusahaan untuk pertama kali mulai menjadi perhatian banyak investor Barat akhir pekan ini karena aplikasi chatbot DeepSeek gratisnya menduduki puncak tangga unduhan di seluruh dunia.
DeepSeek, aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) asal China, muncul sebagai pesaing bagi lawan-lawannya seperti Meta AI dan ChatGPT.
Diberitakan BBC, Senin (27/1) DeepSeek kini menjadi aplikasi peringkat teratas yang paling banyak diunduh melalui Apps Store di AS, Inggris, dan China sejak diluncurkan pada 2023. Popularitas DeepSeek yang melonjak menunjukkan tantangan bagi posisi AS, negara yang sempat dianggap sebagai pemimpin industri AI.
Lebdakan banyak pengguna baru yang menumpuk sehingga mambuat DeepSeek berjuang untuk menjaga aplikasi tetap online, efeknya aplikasi ini mengalami error dan memaksanya membatasi pendaftaran untuk pengguna dengan nomor telepon China.
Masuknya kuda hitam DeepSeek ke dalam perlombaan AI, yang katanya hanya menelan biaya USD5,6 juta untuk dikembangkan, merupakan tantangan bagi narasi Silicon Valley bahwa belanja modal besar-besaran sangat penting untuk mengembangkan model terkuat.
Kondisi ini menjadi pukulan serius bagi miliarder yang kekayaannya terkait dengan rantai pasokan AI Barat yang telah menjadi pendorong terbesar pasar ekuitas selama dua tahun terakhir.
Playbook Serupa
Valuasi yang melonjak untuk apa yang disebut hyperscaler AI - termasuk Meta Platforms Inc., Alphabet Inc., dan Microsoft Corp. - telah menghasilkan miliaran kekayaan bagi pemiliknya sejak OpenAI meluncurkan ChatGPT pada November 2022, lalu.
Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar beroperasi dengan pedoman serupa: Menghabiskan sejumlah besar uang untuk mengembangkan dan menjalankan sistem AI dengan menimbun semikonduktor top-of-the-line dan pasokan energi yang dibutuhkan untuk menjalankannya. Chief Executive Officer Meta, Mark Zuckerberg hari Jumat kemarin mengumumkan, bahwa perusahaan miliknya berencana menghabiskan USD60 miliar hingga USD65 miliar untuk proyek-proyek yang terkait dengan AI tahun ini, jauh di atas perkiraan Wall Street. Belanja modal di semua perusahaan Big Tech berada di kecepatan USD200 miliar pada tahun 2025, menurut laporan Bloomberg Intelligence.
Meskipun pendapatan terbatas untuk semua investasi mereka sejauh ini, pasar telah menghargai saham teknologi AS dengan valuasi rekor tinggi, yang pada gilirannya mendongkrak kekayaan para taipan teknologi.
Nvidia menjadi yang peling menonjol di tengah booming AI sejauh ini, dengan kekayaan bersih Huang meningkat hampir delapan kali lipat menjadi USD121 miliar sejak awal 2023 hingga akhir pekan kemarin di 2025. Kekayaan Zuckerberg juga melonjak 385 menjadi USD229 miliar selama periode yang sama dan Jeff Bezos dari Amazon.com Inc. naik 133 menjadi USD254 miliar.
Sementara Huang dan Ellison menderita kerugian, kekayaan miliarder teknologi besar lainnya lolos. Kekayaan bersih Zuckerberg mengakhiri hari dengan kenaikan USD4,3 miliar ketika saham Meta rebound dari penurunan. Kekayaan Bezos naik sekitar USD632 juta.
Belanja Modal
Fakta bahwa DeepSeek mampu mengembangkan model AI gratis yang berpotensi menyaingi atau mengalahkan pesaingnya termasuk ChatGPT dan Claude dari Anthropic dengan biaya pengembangan yang relatif kecil membuat investor mempertanyakan logika di balik ketergantungan Silicon Valley pada belanja modal.
Alasan utama mengapa DeepSeek tidak bergantung pada investasi besar dan chip top-of-the-line untuk mengembangkan modelnya adalah karena perusahaan-perusahaan China memiliki akses terbatas ke GPU yang kuat, atau unit pemrosesan grafis, yang diandalkan sebagian besar perusahaan Barat sejak pemerintah AS menerapkan pengawasan ketat pada ekspor chip paling canggih.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pekan lalu, Alexandr Wang, CEO penyedia data pelatihan Scale AI, mengatakan bahwa terlepas dari kendali ekspor, DeepSeek dan pengembang China lainnya kemungkinan memiliki lebih banyak GPU daripada yang disadari Silicon Valley.
"Laboratorium China memiliki lebih banyak H100 daripada yang dipikirkan orang," kata Wang, mengacu pada chip AI terbaik Nvidia.
"Pemahaman saya adalah bahwa DeepSeek memiliki sekitar 50.000 H100, yang tidak meraka ungkapkan. Karena itu bertentangan dengan kontrol ekspor AS," jelasnya.